Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saldo Terakhir Rekening Empi Sebesar Rp 40 Juta

Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26), memiliki saldo rekening bank sebesar Rp 40 juta sebelum dia terbunuh.

Editor: Sanusi
zoom-in Saldo Terakhir Rekening Empi Sebesar Rp 40 Juta
Wartakota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Saldo rekening Empi 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com,
Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26), memiliki saldo rekening bank sebesar Rp 40 juta sebelum dia terbunuh.

Empi ditemukan terbunuh di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1 nomor 15 C RT/RW 07/010, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 19.00, Sabtu (11/4/2015) malam.

Tapi dia sebenarnya telah terbunuh pada Jumat (10/4/2015) malam. Pembunuhnya adalah Rio Santoso (24), seorang guru bimbel matematika. Pelaku tertangkap pada Rabu (15/4/2015) dinihari tadi.

Polisi menyita berbagai barang bukti di kasus pembunuhan ini. Antara lain, empat ponsel merek Samsung, satu unit Macbook Mini, satu unit iPad, satu unit laptop, dan uang tunai Rp 2,8 juta.

Kemudian polisi juga memiliki salinan rekening saldo bank milik Empi. Tercatat jumlah rekening saldo terakhirnya adalah sebesar Rp 40 juta. Ada tiga lembar salinan transaksi Empi yang dicetak polisi.

Dalam catatan rekening bank itu Empi kelihatan kerap menabung antara sebesar Rp 800 ribu-Rp 5,8 juta.

Berita Rekomendasi

Tapi Ia juga kerap transfer uang via computer dengan besaran antara Rp 400 ribu-Rp 2 juta. Kemudian Empi juga terlihat kerap berbelanja baju dan sepatu secara online.

Empi diketahui bekerja sebagai pekerja seks dan kerap melayani tamunya di kamar tempat Ia terbunuh.

Beberapa rekan kosnya, salah satunya Vali (26), menyebut Empi punya banyak tamu hidung belang. Makanya Empi sampai membuat buku daftar tamu , agar dia tak lupa punya janji dengan siapa.

Sementara itu Andre (69), teman kos Empi lainnya yang kamarnya berdekatan, mengatakan, biasanya Empi melayani tamunya mulai siang hari. Dan biasanya diatas pukul 21.00 itu sudah tak ada pelanggan. Kemudian setiap hari Minggu Empi tak mau melayani pelanggan, karena dia memilih hari Minggu sebagai hari liburnya.

Menurut andre, kadang-kadang bisa ada 15 tamu yang datang ke kamar Empi. Tapi belakangan sebelum tewas, Empi paling hanya melayani lima pelanggan dalam sehari.


Sementara itu, Suwardi (56), penjaga rumah kos tempat Empi tewas terbunuh, menceritakan, Empi tak memiliki motor maupun mobil. Namun setiap pergi kemana-mana Empi kerap memakai jasa taksi. Tapi apabila jarak dekat, Ia memilih pakai ojek.(ote)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas