Ace Selalu Menulis Miring ke Kanan di Huruf Pertama, Tapi di Surat Wasiat Tidak
Tapi di tulisan surat wasiatnya, tak semua huruf pertama tertulis miring ke kanan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Akseyna Ahad Dori (18) selalu menulis huruf pertama dengan miring ke kanan. Tapi di tulisan surat wasiatnya, tak semua huruf pertama tertulis miring ke kanan.
Analis Tulisan Tangan (Grafolog) Deborah Dewi, menunjukkan kejanggalan tersebut dengan sebuah foto perbandingan. Ia mempostingnya di Twitter pribadinya @Deborahdewi pada Selasa (14/4/2015).
Soal kemiringan tulisan ini adalah kejanggalan pertama dari enam kejanggalan yang diposting oleh Deborah.
Deborah Dewi merupakan Grafolog Indonesia yang juga anggota American Handwriting Analysis Foundation. Dia sudah kerap dijadikan narasumber di berbagai acara televisi swasta. Dan kini akun Twitternya sudah diikuti 11.336 orang.
Untuk menganalisa tulisan tangan di surat wasiat Akseyna, Deborah menggunakan sebuah tulisan biodata singkat akseyna yang dilengkapi tanda tangan Akseyna sebagai pembanding.
Dipercaya tulisan dan tanda tangan di biodata singkat itu tulisan tangan asli Akseyna.
Deborah menunjukkan Akseyna selalu menulis miring dengan memberikan garis merah miring disamping tulisan yang dinilainya tercatat miring.
Di tulisan biodata Akseyna sebagai tulisan tangan pembanding, Deborah menunjukkan ada lima huruf pertama dari beberapa kata yang ditulis miring.
Antara lain huruf 'A' di kata Akseyna. Lalu 'A' di kata AD (Singkatan Ahad Dori). Kemudian huruf 'j' di kata Juni. Selanjutnya huruf 'y' di kata Yogya, dan huruf 'S' di kata SMA.
Sementara itu, Deborah menunjukkan bahwa tulisan di surat wasiat hanya ada satu huruf pertama ditulis miring. Itu adalah huruf 'W' di kata will.
Kemudian beberapa huruf pertama lainnya ada yang ditulis miring ke kiri dan lurus. Seperti huruf 'N' di kata not, ditulis miring ke kiri.
Lalu ada pula kata yang sama tapi kemiringan di huruf pertamanya berbeda atau tak konsisten. Seperti di huruf 'f' di kata for. Kata for memang diulang sebanyak dua kali di surat wasiat Akseyna.
Di kata for pertama, huruf 'f' ditulis lurus. Tapi di kata for kedua, huruf 'f' ditulis miring ke kanan.
Kematian Akseyna dengan cara tenggelam di danau UI jadi menarik karena polisi kesulitan menentukan Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri.
Sedangkan hasil otopsi dokter menunjukkan ada jejak pukulan di tubuh Akseyna. Dan diketahui pula Akseyna masih hidup saat tenggelam. Tapi dokter tak bisa tahu apakah Ia pingsan atau sadar saat tenggelam.
Maka satu-satunya kunci menguak misteri itu adalah lewat penelitian tulisan tangan di surat wasiat Akseyna. Kini Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri masih menelitinya dan belum mengumumkan hasilnya.
Surat wasiat Akseyna jadi kunci, karena bukan ditemukan oleh polisi. Tapi justru ditemukan oleh rekan Akseyna di kamar korban, tiga hari usai Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga Kampus UI, tetapi belum diketahui identitasnya saat itu.
Sekadar diketahui, Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3/2015). Tapi saat itu tak diketahui identitasnya. Lalu jenazahnya baru teridentifikasi pada Senin (30/3/2015).