100 Hari Berpulangnya Sitor Situmorang Sukses Dikemas Lewat 'Belajar Menjadi Indonesia'
Sebuah tajuk kegiatan mengenang seniman dan budayawan Indonesia tersebut telah digelar selama tiga hari sejak Senin (20/4).
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara momen 100 hari berpulangnya Sitor Situmorang akhirnya selesai.
Sebuah tajuk kegiatan mengenang seniman dan budayawan Indonesia tersebut telah digelar selama tiga hari sejak Senin (20/4), hingga malam puncak di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015) malam.
Acara yang mengambil tema "Belajar Menjadi Indonesia" ini menyajikan beragam aktivitas, antara lain pameran foto. Foto-foto Sitor Stumorang terpampang rapi di dinding-dinding ruangan. Tak jarang para tamu undangan melihat foto perjalanan semasa hidupnya.
Logo Situmorang putra keenam Sitor menjelaskan, acara itu dapat terwujud karena permintaan banyak pihak agar pemikiran dan karya Sitor tak hilang. Maklum saja, keluarganya tak terbiasa mengadakan acara 100 hari.
Dengan demikian, Ide keluarga pun muncul hingga terwujud setelah mendapat banyak dukungan itu.
"Karena itu kami mau," ujarnya kepada Tribunnews.com di sela-sela berlangsungnya. Acara.
"Bapak salah satu anggota akademi Jakarta, kami bekerja sama denga akademi Jakarta menyelenggarakan acara ini. Juga dibantu oleh dewan kesneian Jakarta, dan pusat dokumentasi sastra HB Jassin," ucapnya menjelaskan.
Selain itu, Logo mengatakan bahwa tema yang diangkat berdasar dari masukan banyak pihak dengan alasan Sitor merupakan salah satu contoh bagaimna menjadi Indoenesia.
Dijelaskan, meskipun banyak beraktivitas di luar negeri, tetapi akar budaya Indonesia tetap dipegang sang ayah.
"Karena bapak sangat mencintai negerinya yang bekerja dan bekerja dalam budaya tanpa berpikir macam-macam sepanjang hidupnya," kata Logo yang saat ini bekerja di bidang desain dan fotgografi.
Selain itu, target utama acara ini ditujukan kepada anak-anak muda supaya lebih mengenal ada sosok budayawan yang layak mereka pelajari mulai dari karya dan pemikirannya.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 19.30 Wib itu juga menghadirkan acara testimoni dari Kawan Sitor seperti Julia Suryakusuma, Radar Panca Dahana, Syafii Maarif, Eros Jarot, Muhammad Sobari, John Mc Glynn, dan Soekmawati. Tampilan pusi oleh saudara hingga kerabat menghentakan di dalam ruangan yang tenang.
Pun juga menampilkan salah satu Stand-up Comedy Sammy dan pertunjukan musik dari Frau dan Danilla.
Informasi yang dihimpun, Sitor Situmorang merupakan lahir di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 2 Oktober 1923 dan meninggal di Apeldoorn, Belanda, 21 Desember 2014 pada umur 9 tahun.