Aliansi Forum Aksi Mahasiswa Bersatu Tagih Trisakti Jokowi
Puluhan mahasiswa tergabung dari berbagai kampus melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan mahasiswa tergabung dari berbagai kampus melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Mereka membentangkan spanduk dan mengibarkan bendera merah putih sambil berorasi secara bergantian menggunakan alat pengeras suara.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Forum Aksi Mahasiswa Bersatu (Famber) ini menyampaikan tuntutan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaksanakan konsep Trisakti demi meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti yang dikampanyekan pada Pilpres 2014 lalu.
Peserta aksi dari mahasiswa Universitas Nasional, Jakarta, Annisa Sa'ban Abdinah mengaku sepakat bahwa konsep Trisakti yang sejak awal dirancang oleh proklamator Soekarno dianggap dapat mengatasi berbagai permasalahan di negeri ini. Namun, kata dia, perwujudan itu belum kelihatan pada pemerintahan Jokowi hingga saat ini.
"Wujud kan segera konsep Trisakti yang dijanjikan Jokowi," kata Annisa yang juga selaku Kepala Devisi Aksi Hamas itu di lokasi.
Mahasiswa Fisip Hubungan Internasional ini menilai, saat ini kondisi bangsa seolah masih sama seperti zaman penjajahan, karena masih banyaknya SDM dan SDA yang dikuasai oleh asing.
Menurutnya, penjajahan yang dilakukan oleh pihak asing tidak dalam bentuk fisik lagi melainkan dari sisi moral dan perampasan sumber daya alam. Sehingga rakyat yang kerap menjadi korban.
"Di sini kami mau pertanyakan di mana perwujudan dan implentasi Trisakti itu ? Perekonomian di negara kita sudah sangat timpang tindih," ujarnya Annisa.
Ia meminta, Jokowi mengembalikan konstitusi ke Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana Dekrit Presiden tahun 1959.
Pada Pilpres 2014 lalu, Tim kampanye nasional Jokowi-JK memang kerap mempromosikan visi dan misi mereka yang didasarkan pada konsep Trisakti Soekarno.
Konsep yang digulirkan Soekarno pada Pidato Trisakti tahun 1963 ini menegaskan Indonesia harus berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.
Mewakili Famber, Annisa mengaku akan terus berjuang untuk mengontrol berikut menunggu janji-janji masa kampanye Jokowi-JK lalu.