Pengacara Obbie Minta Artis SB Diperiksa, Polisi: Tak Ada Pemanggilan Saksi Tambahan
Wanita itu berinisial SB dan merupakan pemain lama di kancah prostitusi kelas atas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan tidak akan memanggil saksi tambahan terkait kasus prostitusi online yang dilakukan RA (32).
Padahal, pengacara RA, Pieter Ell meminta beberapa nama pekerja seks komersial (PSK) di bawah naungan Robbie Abbas (RA) dipanggil untuk menjadi saksi.
Beberapa hari lalu, Pieter Ell menyampaikan ada salah satu penyanyi yang merupakan bawahan dari pria yang akrab disapa Obbie itu.
Wanita itu berinisial SB dan merupakan pemain lama di kancah prostitusi kelas atas.
Namun, pihak kepolisian enggan mengomentari aksi kicauan Pieter Ell di beberapa media. Pihak penyidik akan terus melanjutkan kasus itu ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
"Nggak ada pemanggilan saksi tambahan. Hanya dua saksi yaitu AA dan TM yang diperiksa kemarin," kata Kanit I Krimum Polrestro Jakarta Selatan, AKP Joynaldo saat dihubungi, Rabu (3/6/2015).
Menurutnya, pemberkasan kasus permucikarian mantan make up artis itu sudah tahap I.
Rencananya, pada hari ini akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
"Sudah tahap I pemberkasaan kasus ini dan akan diserahkan ke Kejaksaan," tuturnya.
Kalaupun Jaksa Penuntut Umum (JPU) membutuhkan kesaksian tambahan, barulah pihak penyidik akan mencari saksi tambahan.
Saat ini pihaknya masih fokus terhadap kasus permucikarian yang dilakukan oleh Robbie Abbas. RA pun akan dijerat pasal berlapis.
Merujuk pasal 296 junto 506 tentang Prostitusi. RA diduga secara sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh satu pihak dengan pihak lain.
Ancaman pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah akan menjerat tersangka.
Selain pasal 296, RA juga terancam jeratan pasal 506 dengan ancaman pidana kurungan paling lama satu tahun. Sebab, RA diduga mengambil keuntungan dari pihak lain menggunakan modus prostitusi. (Bintang Pradewo)