Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ABG Ini Tewas Jadi Korban Salah Sasaran

Fadim, mungkin satu dari puluhan remaja di kawasan padat penduduk Johar Baru yang menjadi korban atas tawuran

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ABG Ini Tewas Jadi Korban Salah Sasaran
Surya/M Taufik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kematian Fadim Baskara (14) warga Kampung Rawa RT 01/2 Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu (10/6) dini hari, menyisakan duka mendalam bagi seluruh pihak, khususnya keluarga.

Pasalnya, tidak hanya kembali terulangnya tawuran, seorang remaja tidak bersalah pun menjadi korban.

Fadim, mungkin satu dari puluhan remaja di kawasan padat penduduk Johar Baru yang menjadi korban atas tawuran yang sudah terjadi selama belasan tahun silam.

Kematian Fadim pun diperkirakan warga dapat menambah alasan munculnya konflik antarwarga yang berkepanjangan.

Karena, diungkapkan oleh, Wahyu (45) tetangga persis rumah korban, penyebab tawuran yang terjadi sejak pertengahan era 90an itu disebabkan hal sepele, seperti saling tatap, bersenggolan ataupun karena masalah remaja lainnya.

Namun, hal sepele yang terjadi singkat tersebut diketahui melahirkan kebencian diantara kedua kelompok yang notabene hanya dipisahkan oleh Jalan Rawa Sawah III, Jalan Jembatan Besi dan Jalan Pulo Gundul.

Keributan yang terjadi pun diketahui tidak hanya dilakukan oleh para remaja, kalangan dewasa pun dikatakannya, turut ikut serta dengan mengkoordinir dan mempersenjatai para remaja.

Berita Rekomendasi

Layaknya pergi ke medan perang, para warga yang turut serta dalam tawuran pun terlihat beringas dengan menyerang siapa saja selain kelompoknya.

Hal tersebut pun diperkirakannya menimpa Fadim saat melintasi Jalan Kota Paris usai menonton konser musik di Jakarta Fair Kemayoran (JFK), Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (9/6/2015) malam.

Bersama delapan orang rekannya yang saling berboncengan dengan sepeda motor, Fadim dihadang salah satu kelompok yang hendak menggelar tawuran.

"Tawuran ini memang sudah bikin resah warga, mungkin Fadim sama kawannya lagi apes, pas lewat papasan sama kelompok yang mau tawuran. Saya pikir juga Fadim ini korban salah sasaran, mungkin karena lihat rombongan Fadim ramai, kelompok ini langsung serang," ungkapnya.

Diakui, sosok Fadim seperti halnya remaja pada umumnya, sering nongkrong dan bermain di sekitar lingkungan. Tetapi, menurutnya, Fadim bukanlah remaja yang kerap ikut tawuran, sehingga dirinya membantah jika Fadim sudah diincar karena alasan tawuran.


"Kalau menurut saya nggak mungkin kalau anak ini sudah diincar, soalnya nggak ada kepikiran ke sana. Ya walaupun badannya tinggi, dia itu nggak pernah saya lihat pernah ikut-ikutan tawuran, teman-temannya juga sama, sampai tawuran terakhir (Rabu, 3/6/2015), dia nggak keluar walaupun tawuran sudah sampai sini," jelasnya menunjuk gang depan rumah Fadim.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Johar Baru, AKP Malawat yang meninjau lokasi langsung pun menduga kalau korban merupakan salah sasaran. Sebab, ungkapnya, jika melihat kronologis kejadian dari awal hingga ditemukan tewas, korban sama sekali tidak ikut dalam pecahnya tawuran yang terjadi pada Selasa malam.

Dugaan tersebut pun dibuktikan dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi yang merupakan rekan korban.

Diketahui, usai menonton konser di JFK Kemayoran, korban yang berboncengan dengan sepeda motor berpapasan dengan sekelompok pemuda usai tawuran.

Namun, upaya untuk melarikan diri pun berakhir naas, korban terkena tusukan pisau tepat pada punggung sebelah kanan hingga menembus paru-paru. Sementara, sebanyak delapan orang rekan korban berhasil melarikan diri dan meninggalkan lima buah sepeda motor yang dirusak massa di lokasi kejadian.

"Kami sudah mengamankan lima orang saksi dan lakukan olah TKP. Anggota masih lakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku yang sudah diketahui identitasnya saat ini," ungkapnya tegas.

Lebih lanjut diungkapkannya, usai berhasil menyelamatkan diri, seluruh rekan korban pun melaporkan kejadian tersebut kepada anggota Polsek Johar Baru yang sedang berpatroli. Namun sayang, korban sudah ditemukan tewas bergelimang darah ditepi jalan. Diduga, korban yang terluka sempat mencoba melarikan diri hingga tewas di tempat karena kehabisan darah.

"Berdasarkan keterangan saksi sementara, penyerangan diduga merupakan aksi balasan atas tawuran yang terjadi seminggu lalu. Kasus ini akan kami dalami, bukan hanya untuk menangkap pelaku, tetapi juga mencegah terjadinya aksi susulan berikutnya," tutupnya.

Dihubungi terpisah, Camat Johar Baru, Ikhsan R Sururi meminta kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut. Karena dikatakannya, warga kini sangat merasa resah atas aksi tawuran yang diperkirakannya akan berlanjut.

"Kami sudah kordinasikan dengan pihak Kepolisian dan tokoh masyarakat untuk dapat menjaga lingkungannya masing-masing agar tetap kondusif. Jadi jangan ada lagi tawuran, jangan ada lagi korban seperti ini," jelasnya.

"Karena yang rugi pasti warga juga, mari ciptakan situasi yang aman dan tentram, saya harap kejadian ini menjadi yang terakhir di Johar Baru," tutupnya menambahkan. (Dwi Rizki)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas