Punya Info Pembunuhan Akseyna? Kirim ke peduli.akseyna@gmail.com
Informasi itu bisa berupa mereka yang sempat melihat Akseyna di hari-hari terakhirnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi buntu mengungkap pelaku pembunuhan Akseyna Ahad Dori alias Ace (18). Polisi tak memiliki satupun saksi dan bukti untuk menunjuk siapa pelakunya.
Sejauh ini polisi hanya yakin Akseyna dibunuh setelah menganalisa bukti-bukti seperti surat wasiat, hasil otopsi, serta kondisi beberapa barang pribadi yang dipakai Akseyna di hari kematiannya.
Untuk membantu penyidikan, polisi membuat email dengan alamat: peduli.akseyna@gmail.com.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan, minimnya informasi soal Akseyna yang menjadi kendala pengungkapan kasus itu.
Makanya masyarakat maupun mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang mengetahui segala sesuatu informasi soal Akseyna, diminta menginformasikannya di alamat email itu.
Informasi itu bisa berupa mereka yang sempat melihat Akseyna di hari-hari terakhirnya. Atau informasi soal misalnya Akseyna pernah mengikuti kegiatan apa. Maupun informasi soal apakah ada orang-orang yang benci terhadap Akseyna.
"Ini untuk menggalang informasi publik.Apa saja informasinya, pokoknya yang menyangkut soal Akseyna. Semua informasi akan sangat berharga bagi kami," ucap Herry kepada wartawan di Polda Metro Jaya.
Pihak kepolisian sendiri telah menyebar informasi alamat email ini melalui Broadcast Message dan media sosial.
Adapun, broadcast message yang disebar melalui BBM berbunyi:
"Tolong rekan-rekan mari kita peduli dengan kematian sahabat kita AKSEYNA,bagi yang mempunyai informasi sebagai orang yang melihat, mendengar atau mengetahui tentang peristiwa kematiannya,tolong share infonya ke email Polda Metro Jaya : peduli.akseyna@gmail.com".
Pihak kepolisian sendiri memang terkendala dalam mengungkap kasus, salah satu penyebabnya lantaran TKP sudah rusak. Banyaknya warga yang mengerumuni TKP ketika mayat Ace ditemukan beberapa bulan lalu membuat TKP menjadi rusak.
"Ke depan kami minta kepada masyarakat, bila ada TKP kejadian apa pun, dimohon untuk tidak mengerumuni TKP karena TKP akan rusak. TKP ini kan jadi titik awal di mana kita mencari alat bukti, dan ini sangat penting," ucap Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, beberapa waktu lalu. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)