Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum ada Fakta Meninggalnya Angeline karena Persekongkolan

Reza menuturkan terkait meninggalnya Angeline memang harus dibedakan apakah pembunuhan, penelentaran anak, atau pelecehan anak.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Belum ada Fakta Meninggalnya Angeline karena Persekongkolan
TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Kepala Sekolah dan guru-guru SD Negeri 12 Sanur menggelar upacara sembahyang di pelinggih Pura Batu Bolong disebelah rumah Angeline ditemukan jalan sedap malam, Denpasar, Sabtu (13/6/2015). TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, mengemukakan belum ada fakta yang mengarah bahwa pembunuhan anak korban kekerasan, Angeline, di Bali, ada sebuah persekongkolan.

Reza berpendapat demikian karena hingga saat ini kepolisian masih menetapkan satu orang sebagai tersangka terkait meninggalnya anak berusia delapan tahun itu.

"Nalar mana yang membuat kita berpikir bahwa ada persekongkolan di sini? Saya menggaris bawahi tidak menutup kemungkinan ada persengkongkolan. Tapi nalar saya mengatakan sampai saat ini tersangka ada satu dan saya belum menemukan adanya tanda-tanda atau indikasi bahwa pembunuhan yang sangat keji ini dilakukan dalam bentuk persekongkolan," ujar Reza di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (12/6/2015).

Reza menuturkan terkait meninggalnya Angeline memang harus dibedakan apakah pembunuhan, penelentaran anak, atau pelecehan anak.

Reza sendiri mengakui bahwa ketiga hal tersebut relevan terkait kematian Angeline. Untuk itu, lanjut dia, polisi harus menindaklanjuti kasus itu.

Terkait motif warisan yang diduga penyebab hilangnya nyawa Angeline, Reza berpendapat berbeda.

Kata Reza, untuk menguasai warisan yang akan jatuh ke tangan Angeline tidak harus menyiksa anak tersebut.

Berita Rekomendasi

Apalagi, lanjut Reza, Angeline baru berusia delapan tahun. Gadis malang tersebut dipastikan belum mengerti betul soal warisan yang diturunkan ayah angkatnya itu. Singkatnya, Angeline belum punya daya untuk menuntut harta warisan itu bahkan mendengar.

"Sekarang apa manfaatnya mengambil harta dengan menghabisi? Kalau memang ingin mengambil harta dengan cara membunuh ya habisi saja, kenapa meninggalkan jejak dengan bekas luka, lebam dan sebagainya. Niscaya kalau ditemukan dengan kondisi seperti itu akan muncul banyak dugaan dan itu malah mempersulit pihak yang akan mengambil harta Angeline," ujar Reza.

"Dengan kata lain kejahatan terhadap Angeline kejahatan tidak efisien seandainya memang ditujukan untuk mengambil dan meraup harta yang menjadi hak Angeline," tukas Reza.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas