Belum ada Fakta Meninggalnya Angeline karena Persekongkolan
Reza menuturkan terkait meninggalnya Angeline memang harus dibedakan apakah pembunuhan, penelentaran anak, atau pelecehan anak.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, mengemukakan belum ada fakta yang mengarah bahwa pembunuhan anak korban kekerasan, Angeline, di Bali, ada sebuah persekongkolan.
Reza berpendapat demikian karena hingga saat ini kepolisian masih menetapkan satu orang sebagai tersangka terkait meninggalnya anak berusia delapan tahun itu.
"Nalar mana yang membuat kita berpikir bahwa ada persekongkolan di sini? Saya menggaris bawahi tidak menutup kemungkinan ada persengkongkolan. Tapi nalar saya mengatakan sampai saat ini tersangka ada satu dan saya belum menemukan adanya tanda-tanda atau indikasi bahwa pembunuhan yang sangat keji ini dilakukan dalam bentuk persekongkolan," ujar Reza di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (12/6/2015).
Reza menuturkan terkait meninggalnya Angeline memang harus dibedakan apakah pembunuhan, penelentaran anak, atau pelecehan anak.
Reza sendiri mengakui bahwa ketiga hal tersebut relevan terkait kematian Angeline. Untuk itu, lanjut dia, polisi harus menindaklanjuti kasus itu.
Terkait motif warisan yang diduga penyebab hilangnya nyawa Angeline, Reza berpendapat berbeda.
Kata Reza, untuk menguasai warisan yang akan jatuh ke tangan Angeline tidak harus menyiksa anak tersebut.
Apalagi, lanjut Reza, Angeline baru berusia delapan tahun. Gadis malang tersebut dipastikan belum mengerti betul soal warisan yang diturunkan ayah angkatnya itu. Singkatnya, Angeline belum punya daya untuk menuntut harta warisan itu bahkan mendengar.
"Sekarang apa manfaatnya mengambil harta dengan menghabisi? Kalau memang ingin mengambil harta dengan cara membunuh ya habisi saja, kenapa meninggalkan jejak dengan bekas luka, lebam dan sebagainya. Niscaya kalau ditemukan dengan kondisi seperti itu akan muncul banyak dugaan dan itu malah mempersulit pihak yang akan mengambil harta Angeline," ujar Reza.
"Dengan kata lain kejahatan terhadap Angeline kejahatan tidak efisien seandainya memang ditujukan untuk mengambil dan meraup harta yang menjadi hak Angeline," tukas Reza.