Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas KRL Anjlok di Bintaro, Penumpang Menumpuk di Stasiun Palmerah

Hingga Selasa (16/6/2015) sore, penumpang di stasiun Palmerah masih cukup padat

zoom-in Imbas KRL Anjlok di Bintaro, Penumpang Menumpuk di Stasiun Palmerah
Warta Kota/Bintang Pradewo
Gerbong ke enam dalam satu rangkaian kereta rel listrik (KRL) di bagian belakang ?anjlok ke luar dari rel di dekat Stasiun Pondok Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2015) siang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas anjloknya KA nomor 1944 di antara Stasiun Pondok Ranji-Kebayoran Lama, hingga saat ini KA lintas Tanah Abang-Parung Panjang serta Maja berjalan menggunakan satu rel.

Hingga Selasa (16/6/2015) sore, penumpang di stasiun Palmerah masih cukup padat.

Meski ada kereta menuju arah Parung Panjang dan Maja, namun kereta tersebut dipastikan belum bisa berjalan.
Sebab, rel digunakan secara bergantian untuk kereta baik dari Parung Panjang menuju Tanahabang maupun sebaliknya.

Beberapa penumpang yang datang, terlihat menanyakan kepada petugas mengenai hal ini.

Petugas pun menjelaskan, hingga saat yang belum ditentukan, perjalanan kereta masih terhambat karena berjalan satu menggunakan satu rel.

"Bisa sih, tapi karena satu rel jadi agak lama. Kalau buru-buru, silakan menggunakan moda transportasi lain," ujar petugas yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, tidak sedikit pula yang memilih untuk tetap menaiki kereta meski harus menunggu beberapa waktu.

Berita Rekomendasi

Rohmat (45), seorang penumpang tujuan Stasiun Tenjo, menyebutkan dirinya baru saja datang ke Stasiun Palmerah.

Saat itu, berdasarkan keterangan perugas, Rohmat pun mengatakan dirinya akan tetap menunggu. Pasalnya, jika naik kendaraan lain (bus), biaya yang dibutuhkan lebih banyak, yakni mencapai Rp 30.000.

"Padahal kalau naik kereta hanya Rp 5000 sampai Tenjo. Saya pilih nunggu saja. Nanti kalau sudah jalan baru saya naik," ujar pria bertopi yang hendak pulang itu.

Ia mengatakan, selain masalah mahalnya tarif naik bus, perjalanan menggunakan bus pun cukup memakan waktu.

"Saya kalau naik bus dari sini ke Slipi, dari Slipi sambung ke Kalideres. Nanti dari Kalideres baru deh ada yang langsung Tenjo. Lama juga mbak," ujarnya.

Karenanya, Rohmat memilih menunggu sembari melihat-lihat stasiun yang baru jadi itu.

Pantauan di Stasiun Palmerah, masih ada satu rangkaian kereta dengan tujuan Parung Panjang. Namun commuter line tersebut belum bisa diberangkatkan karena menunggu antrean.

Stasiun pun juga nampak cukup ramai dibanding biasanya meski tidak terlihat ada kepadatan. (Agustin Setyo Wardani)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas