Prostitusi di Kalibata City Kembali Marak
Bisnis prostusi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali menggeliat.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bisnis prostusi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali menggeliat.
Pantauan Warta Kota, di Apartemen Kalibata City, Kamis (18/6/2015) memang sulit membedakan warga yang menetap atau warga yang menyewa sementara.
Warga terus berlalu lalang di kawasan itu. Beberapa wanita usia belia tampak wara-wiri mengenakan busana mini.
Tedjo (50), warga yang tinggal di Tower Borneo Apartemen Kalibata City, mengaku sangat gerah dengan praktek prostitusi yang ada disana.
Selain itu, transaksi atau penggunaan narkoba juga sering dilakukan disana.
"Jangan sampai ada kasus prostitusi dan narkoba lagi deh. Soalnya, baru pendataan, polisi sudah menangkap jaringan prostitusi di Apartemen Kalibata City," kata Tedjo.
Dia berharap dengan adanya kepengurusan RT/RW, segala praktek maksiat bisa terkurangi. Pasalnya, sejak tahun 2011, warga yang ingin membentuk RT/RW dihalangi oleh pengelola.
"Dari tahun 2011 kami menunggu pembentukan RT/RW. Kami berharap semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak ada lagi praktik prostitusi dan narkoba yang menjelekkan nama Apartemen Kalibata City," tuturnya.
Sebelumnya, aparat dari Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, mengungkap jaringan pengelola prostitusi anak di Kalibata City pada Jumat (24/4/2015). Dari 8 pekerja seks yang diketahui beroperasi disana, 3 diantaranya diketahui anak dibawah umur.
Kali ini, giliran Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap prostitusi anak di Apartemen Kalibata City, pekan lalu.
"Ini jaringannya beda dengan yang diringkus Subdit Renakta," ucap Kasubdit Cyber Crime, Ajun Komisaris Besar Suharyanto kepada wartawan saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (17/6/2015).
Pihaknya mengamankan seseorang berinisial ZUL, serta dua pekerja seks yang masih dibawa umur dan masih kelas 1 SMA. " Usia Pekerja seksnya itu 15 tahun dan 17 tahun," kata Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, pihaknya menyelidiki prostitusi anak ini setelah mengetahui kontak sang mucikari di website www.semprot.com. Kemudian saling kontak dengan mucikari berinisial ZUL lewat media sosial LINE.
Setelah salah satu penyelidik melakukan pemesanan, ternyata mucikari meminta agar pelayanan seks dilakukan di salah satu unit Apartemen Kalibata City. Kamar di dalam unit apartemen itu dihargai Rp 450.000. Sedangkan pekerja seks anak itu dihargai Rp 1,5 Juta.
"Kita ringkus di unit apartemen itu. Ternyata unitnya itu dijadikan tempat prostitusinya," ucap Suharyanto. (Bintang Pradewo)