Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengemis dan Gelandangan akan Dipekerjakan di Kebun Sawit dan Kelurahan

Data di Dinas Sosial DKI Jakarta menyebutkan ada sekitar 4.000 gelandangan dan pengemis yang terjaring razia pada periode Januari hingga Juni

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pengemis dan Gelandangan akan Dipekerjakan di Kebun Sawit dan Kelurahan
Warta Kota/henry lopulalan/henry lopulalan
TIDUR DI JPO - Seorang pengemis tertidur lelap di jembatan penyebarangan orang (JPO) Jalan Sudirman, Setia Budi Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2014). Walaupun rajia gelandangan pengemis (Gepeng) digalakan tapi tidak membuat mereka jerah. Warta Kota/henry lopulalan 

Tribunnews.com, Jakarta - Data di Dinas Sosial DKI Jakarta menyebutkan ada sekitar 4.000 gelandangan dan pengemis ("gepeng") yang terjaring razia pada periode Januari hingga Juni. Para "gepeng" itu saat ini sedang menjalani pembinaan di Panti Sosial Bina Insan, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Sosial Masrokhan mengatakan, setelah mendapat pembinaan, para "gepeng" yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta akan langsung dipulangkan ke daerah asalnya. Namun sebagian lagi akan dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan Tengah. Sedangkan yang ber-KTP DKI direncanakan akan dipekerjakan sebagai tenaga bantu di kantor-kantor kelurahan.

"Setelah dilakukan pembinaan, kita lakukan reunifikasi (pulang ke kampung). Sebagian lagi kita bantu arahkan untuk ke perkebunan karena ada kerja sama dengan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Sebagian lagi penduduk asli kita pulangkan dengan catatan dia harus bekerja di masing-masing kelurahan," kata Masrokhan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/6/2015) kemarin.

Masrokhan berharap cara-cara yang dilakukan oleh Dinas Sosial itu berhasil mengurangi jumlah "gepeng" di Jakarta. Ia pun meminta bantuan masyarakat dalam upaya mengurangi jumlah "gepeng" di Jakarta. Caranya adalah dengan tidak memberikan uang kepada mereka.

"Jangan berikan uang. Karena itu akan membuat mereka betah berada di jalan. Kalau mau memberikan bantuan, salurkan ke yayasan-yayasan resmi," ujar Masrokhan.
(Alsadad Rudi)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas