Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Diancam Pejabat DKI, Ahok: Emang Gue Pikirin?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah mendapat ancaman secara halus dari mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pernah Diancam Pejabat DKI, Ahok: Emang Gue Pikirin?
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Petugas kebersihan DKI Jakarta mengeruk sampah menggunakan alat berat di pintu air Manggarai Jakarta Selatan, Senin (3/12/2012). Sampah selalu menjadi permasalahan yang menjadi penyebab banjir di aliran Sungai Ciliwung karena kesadaran warga yang rendah dengan membuang sampah di sungai. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah mendapat ancaman secara halus dari mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo, yang kini sudah pensiun. Hal itu terjadi pada awal tahun 2012 saat Basuki masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, ketika itu ia mengaku bingung mengapa seluruh sampah yang berada di sungai ditangani oleh Dinas PU bukan Dinas Kebersihan.

"DKI habis Rp 400 miliar setahun untuk mengangkat sampah yang dibayar tiap ton. Tapi itu cuma sampah yang diangkut, saya tanya sama Kepala Dinas PU nya pas itu, kenapa lumpur begitu banyak, kami sudah bayar mahal-mahal, lumpurnya tidak diangkut sekalian," kata Basuki menirukan ucapannya kepada Ery, beberapa waktu lalu dalam sebuah acara, di Balai Kota.

Ternyata, jawabannya karena pengangkutan lumpur tidak termasuk dalam tender pengangkutan sampah. "Maaf Pak, kami hanya urusi sampah sekarang. Jadi kalau mau angkut lumpur, nanti bisa kami lelang tender lagi ke swasta," jawab Ery yang ditirukan Basuki.

Mendengar itu, Basuki memutuskan untuk membatalkan lelang tender kepada operator swasta untuk mengangkut sampah dan lumpur. Sebab, hal ini menyebabkan pemborosan pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Selain itu, menurut dia, pengangkutan sampah dan lumpur dari sungai merupakan kegiatan penting serta tidak perlu menunggu proses lelang yang bertele-tele.

Ternyata, keputusan Basuki ini tidak dituruti oleh Ery. "Jawaban dia apa? Jawabannya ngancem tapi halus banget nadanya, 'Bapak, kalau bapak enggak teruskan lelang dan bayar swasta, nanti seluruh sungai di Jakarta dipenuhi sampah dan bisa banjir'." "Emang gue pikirin, biarin," jawab Basuki.

Akhirnya, pada Desember 2012, lanjut dia, seluruh pemberitaan utama di Jakarta baik media cetak, elektronik, maupun online, menunjukkan sungai-sungai di ibu kota yang dipenuhi sampah. Baik itu sampah plastik, sampah rumah tangga, hingga kasur.

"Ada juga koran yang tunjukkin foto Pak Jokowi lagi merenung bengong di pinggir Pintu Air Manggarai lihatin sofa, kulkas, kasur. Saya sudah tidak mau lagi kerjasama dengan swasta, putuskan kontrak saja dan kami beli alat berat, ditaruh di sana. Kami kerjakan sendiri. Sekarang lihat, hampir seluruh sungai utama di Jakarta, enggak ada sampahnya tuh," pungkas Basuki sesumbar. (Kurnia Sari Aziza)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas