Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengepul 34 Jam, Asap Pekat dari Tanah Kosong Ganggu Warga Setiabudi

"Nanti kalau bangun-bangun keracunan bagaimana? Saya sudah semprot kipas angin enggak ngaruh," ungkap perempuan ini.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Mengepul 34 Jam, Asap Pekat dari Tanah Kosong Ganggu Warga Setiabudi
Kompas.com
Sudah hampir 34 jam, asap putih yang berasal dari sebuah tanah kosong di Jalan Karet Karya, Setiabudi, Jakarta Selatan, masih mengepul. Gambar diambil Rabu (1/7/2015) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah hampir 34 jam, asap putih yang berasal dari sebuah tanah kosong di Jalan Karet Karya, Setiabudi, Jakarta Selatan, masih mengepul.

Akibatnya, pemukiman di sekitar tanah kosong itu pun disambangi asap dalam beberapa jam terakhir.

Catur (44) warga Setiabudi yang posisi rumahnya berada di gang depan sumber asap mengeluhkan asap yang masuk ke rumahnya semalaman kemarin. Bahkan hingga pagi ini, kata dia, bau asap masih tercium di rumahnya.

"Dari semalam anginnya menuju ke arah sini. Jadi bau asap rumah saya," kata wiraswasta ini, Rabu (1/7/2015).

Ia menuturkan, bau asap pun menjadi melekat di pakaian, handuk, gorden, dan kain-kain lainnya yang digantung di rumahnya. Sehingga ia pun berencana menyucinya kembali.

Mulyani (39) warga Setiabudi lainnya merasa takut keracunan ketika ia mengisap asap yang memasuki rumahnya semalaman.

Sebab, bau asap tercium sangat pekat.

Berita Rekomendasi

"Asap bakar-bakaran ini kan bahaya, makanya saya jadi susah tidur. Nanti kalau bangun-bangun keracunan bagaimana? Saya sudah semprot kipas angin enggak ngaruh," ungkap perempuan ini.

Sementara itu, Lina (34) mengatakan, aktivitas membakar sampah di tanah kosong Setiabudi memang sering terjadi, tetapi baru kali menimbulkan asap yang berkepanjangan.

Ia berharap, pemerintah setempat mengatur warga supaya tidak lagi membakar sampah di sana supaya kejadian ini tidak terulang.

"Itu sampah-sampah di sana kayaknya sudah membuat gas, jadinya api enggak padam-padam. Bahaya kalau bakar sampah di sana," ujar Lina.

Sebelumnya, kebakaran di sana terjadi pada Senin (29/6/2015) pukul 23.00 WIB.

Petugas dari Sudin Pertamanan sempat berusaha memadamkan api dari mobil penyiram tanaman, tetapi karena tidak juga padam, dua unit mobil damkar diterjunkan.

Api yang diduga berbentuk bara yang dibawah puing-puing belum bisa dipadamkan.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas