Sukino si Tukang Bakso Curhat Soal Daging Sapi
Daging sapi saat ini memang langka di pasaran. Bahkan harganya melonjak tinggi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sukino (56) membuka usaha warung baksonya di Jalan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Kini pria asal Solo, Jawa Tengah itu merasa was-was lantaran bingung harus mencari daging sapi sebagai bahan baku pembuatan baksonya.
Daging sapi saat ini memang langka di pasaran. Bahkan harganya melonjak tinggi.
Para pedagang daging sapi di beberapa pasar mogok berjualan.
Sukino pun pasrah dan berniat untuk tak berjualan karena sulit mendapatkan daging sapi.
"Hari ini saya jualan pakai stock daging terakhir yang dibeli kemarin - kemarin, besok kayanya enggak jualan. Paling kalau jualan, ya jualan mie ayam saja," ujar Sukino saat ditemui Warta Kota di warung baksonya pada Senin (10/8).
Pria berusia 56 tahun itu membeli harga daging sapi terakhir kali tembus di angka Rp120.000 per kilo.
Ia biasanya membeli daging tersebut di pasar - pasar daerah Kembangan.
"Sekarang harga daging Rp130.000 per kilo, kemarin - kemarin saya beli harganya Rp120.000. Saya cari daging di pasar juga sudah tidak ada yang jualan," ucapnya.
Ia menjual bakso satu porsinya seharga Rp12.000. Satu porsinya itu terdiri dari 1 bakso berukuran besar dan 5 bakso berukuran kecil.
Sedangkan untuk mie ayam bakso dihargai Rp16.000.
"Walau pun harga daging naik dan susah dicari, saya jual bakso kepada pembeli porsinya tak dikurangi dan masih sesuai dengan harga yang lama," ungkap Sukino kental berdialek Jawa.
Sukino mengungkapkan warung baksonya ini dibuka sedari pukul 10.00 - 21.00. Dalam sehari dirinya dapat meraup untung Rp1.500.000.
"Warung bakso saya ya alhamdulillah ramai, biasanya sehari dapat Rp1.500.000. Tapi kalau hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai Rp2.000.000 lebih," pungkasnya. (Andika Panduwinata)