Polisi Gelar Sidak ke Instalasi Karantina Sapi Potong di Bogor
Personel Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menggelar inspeksi mendadak ke Instalansi Karantina Hewan PT. Widodo Makmur Perkasa.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Personel Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menggelar inspeksi mendadak ke Instalansi Karantina Hewan PT. Widodo Makmur Perkasa di Desa Mampir, Cileungsi, Bogor, Kamis (13/8/2015) siang.
IKH PT Widodo Makmur Perkasa yang berdiri di lahan seluas lima hektare merupakan tempat transit sapi sebelum dipindahkan ke rumah potong hewan. Sapi potong asal Australia tersebut didatangkan dari Badan Karantina Pertanian Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok.
Berdasarkan pemantauan, sekitar 2.500 sapi berada di tempat tersebut. Hewan mamalia itu ditaruh di berbagai tempat yang diberi sekat satu sama lain. Mereka diberi makan dan minum. Masing-masing sapi diberi identitas lewat kalung di lehernya.
Di bagian depan IKH PT Widodo Makmur Perkasa hanya terdapat sekitar 15 sapi. Sementara, ribuan sapi lainnya diletakkan di belakang tempat tersebut.
"Sapi didatangkan dari Australia. Ini tempat transit sapi. Setelah ini dipindahkan ke RPH. Distribusi sapi tergantung pesanan. Sekarang ada lebih dari 2.000 sapi. Kalau tempat ini penuh ada 4.000 sapi," tutur Udin (51), seorang pekerja IKH PT Widodo Makmur Perkasa saat ditemui di lokasi.
Polda Metro Jaya melakukan sidak ke penggemukan ternak di Cileungsi, sebagai upaya mengungkap dugaan penimbunan daging sapi yang membuat harganya naik di pasaran.
Kasubdit Indag Ditreskrimsus, AKBP Agung Marlianto, menduga kenaikan harga daging sapi terjadi karena 'permainan' antar kartel atau para pemain daging sapi. "Kami menelusuri penyebabnya," terang Agung.
Dia menjelaskan kartel tersebut bersepakat tidak mengambil, menyembelih dan mendistribusikan daging sapi ke pasar. Hal ini membuat kelangkaan daging sapi di masyarakat. Polisi mencari apakah ada tindak pidana di feedlot tersebut.
Aparat kepolisian menyelidiki dugaan praktik penimbunan daging sapi yang disinyalir membuat bahan pangan tersebut langka sehingga membuat kenaikan harga.