Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok: Rehab Dua Ribu Sekolah Ditunda Lantara Harganya Tak Masuk Akal

Ahok memerintahkan rencana Dinas Pendidikan DKI Jakarta menunda rehab dua ribu sekolah pada 2015, karena hitungannya tak masuk akal.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok: Rehab Dua Ribu Sekolah Ditunda Lantara Harganya Tak Masuk Akal
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Sejumlah siswa usai mengikuti pelajaran di SDN Kembangan Utara 01 dan 02, Jakarta Barat, Selasa (23/10/2012). Sejak Senin, ahli waris memagari halaman dan memasang pengumuman penarikan kembali tanah hibah yang digunakan untuk lokasi bangunan sekolah karena belum adanya kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membayar sisa tanah seluas 444 meter persegi. Jika tidak segera diselesaikan, sekolah ini terancam ditutup karena akan dikosongkan oleh ahli waris. Pihak sekolah ingin agar kasus tanah sekolah tersebut dapat segera diselesaikan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana merehab dua ribu sekolah pada 2015. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengusulkan rencana rehab tersebut dikaji ulang.

"Ada berapa (anggaran) yang enggak masuk akal. Itu kita hentikan. Sekarang harga satuannya enggak masuk akal. Karena semua (bangunan), dia gunakan harga satuan yang sama," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Menurut pria berusia 49 tahun ini, tak masuk akal jika untuk merehab bangunan sekolah mencapai Rp 30 miliar sampai Rp 50 miliar. Lebih baik rencana rehab sekolah ditunda hingga 2016 mendatang.

"Kamu hitung saja. Bangun gedung itu, kalau biasa, Rp 5 juta per meter. Kalau Rp 5 juta per meter, memang bangun sampai satu hektare? Enggak masuk akal. Bukan bangun baru loh, rehab. Tapi kita sudah ketangkep kok. Begitu kita periksa, memang harga satuannya kemahalan," ucap Ahok.

Ketika ditanyakan perihal kenapa bisa luput dari pantauannya, Ahok mengatakan di Indonesia, asal prosedurnya benar orang mau nyolong itu tidak menjadi masalah.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas