Polisi Kesulitan Ungkap Pembunuhan Sadis Nelson Marbun
Korban dibantai oleh dua pelaku di depan istrinya. Nelson tewas dengan 21 luka bacokan di bagian tangan, tubuh, dan wajahnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi masih kesulitan mengungkap kasus pembunuhan sadis Nelson Marbun (64) yang terjadi di rumahnya di Kompleks Taman Meruya Blok A RT 09 / RW 04 Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Sabtu (12/9/2015) dini hari.
Istri korban yakni Riris (60) juga masih dalam perawatan di Rumah Sakit Puri Kembangan yang turut disiksa oleh kawanan yang diduga perampok di rumahnya.
"Istrinya belum bisa dimintai keterangan sampai saat ini karena masih pengobatan," ujar Kapolsek Kembangan, Kompol Sukatma kepada Warta Kota pada Senin (14/9/2015).
Korban dibantai oleh dua pelaku di depan istrinya. Nelson tewas dengan 21 luka bacokan di bagian tangan, tubuh, dan wajahnya.
Sang istri yang mencoba selamatkan suaminya itu ikut terkena amukan pelaku. Riris segera lari ke kamar untuk mengunci pintu dengan luka di kepala setelah dihantam korban.
"Untuk saat ini belum ada perkembangan, masih kami dalami kasusnya," ucap Sukatma.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat, AKBP Putu Putera Sadana mengungkapkan pihaknya memeriksa sebanyak 12 saksi terkait kematian korban. Mereka yang diperiksa di antaranya tujuh orang kuli bangunan, 3 orang tukang kayu, dan 2 pembantu rumah tangga yang bekerja dengan korban.
"Kami periksa secara hati - hati para saksi ini yang dicurigai sebagai pelaku," kata Putu.
Ia juga menambahkan penyidik masih menunggu keterangan dari saksi kunci yakni Riris yang kondisinya masih kritis.
Seperti diberitakan Warta Kota sebelumnya, saat polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), anjing pelacak mengarah ke rumah mewah milik korban yang tak jauh dari lokasi kejadian. Rumah masih dalam proses pembangunan, para kuli yang sedang bekerja di dalamnya juga dibawa oleh petugas guna dimintai keterangan. (Andika Panduwinata)