Keluh Kesah Pejabat 'Korban' Ahok
Basuki dinilai hanya orang yang mau mendengar gosip, laporan sepihak, fitnah, tidak benar,semua dijadikan dasar pemecatan
Editor: Hendra Gunawan
Setiap hari, ia lebih banyak melakukan pengembangan diri melalui berbagai kegiatan. Seperti dengan menjadi moderator, pengajar, atau bedah buku.
"Kami di sini juga sering mendapatkan pelatihan, seperti pembangunan karakter. Selama jadi Kadis kan kami fokus pada program kerja. Tapi di sini, kami istirahat sebentar, untuk menambah ilmu yang akan diterapkan nanti," kata mantan Kadis KUMKMP DKI itu.
Sementara, Agus Priyono, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air, mengatakan, bahwa saat ini, ia bisa beristirahat sejenak. Ia lebih banyak belajar dan menambah berbagai pengetahuan khususnya pada bidang tata air.
"Selama jadi Kadis, yang kami pikirkan masalah operasional, tapi peningkatan diri dari segi pengetahuan terbatas. Nah di sini, kami fokus untuk belajar dahulu. Seperti bedah buku, evaluasi SK Gubernur, sekarang sedang mengerjakan evaluasi TKD (tunjangan kinerja daerah)," katanya.
Agus pun mengaku, saat ini belum siap untuk kembali menjabat. Pasalnya, ia masih membutuhkan waktu untuk menambah ilmu pengetahuannya dengan belajar di Badan Diklat tersebut.
"Sekarang lebih tenang. Pas jadi Kadis kan, pagi-pagi kan pasti sudah ada dua sampai lima BBM (BlackBerry Messenger) dari Pak Gubernur, untuk masalah kerjaan. Belum lagi sibuk koordinasi dan telepon berdering dari sana-sini. Sekarang sudah sepi, jadi lebih santai dan bisa lebih fokus belajar," kata Agus sambil tersenyum.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, Agus Suradika, mengatakan, bahwa sampai saat ini terdapat 201 pejabat yang didemosi.
Sebanyak 39 orang pada pejabat eselon II, lalu 54 orang pejabat eselon III, dan 108 pejabat eselon IV.
"Teman-teman kita, senior-senior kita, tentu saja memiliki kesempatan untuk menjabat lagi. Saat ini, sedang memperkuat badan diklat dalam pengembangan diri. Mulai jadi moderator, mendesain pembelajaran diklat, dan lainnya," katanya.
Agus Suradika, mencontohkan seperti Saptasari Ediningtyas, mantan Kepala Dinas Kebersihan yang kini kembali menjabat, dengan menjadi Kepala Arsip dan Perpustakaan Kepulauanseribu. Sedangkan, pejabat lainnya, Irvan Amtha, yang menjabat pada Dinas PU Tata Air.
Menurut Agus, pejabat saat ini, memang harus siap menerima promosi, rotasi, mutasi, dan demosi.
Apalagi sistem jabatan ular tangga yang diterapkan oleh Ahok. Yaitu pejabat harus siap naik dan turun pangkat kapan saja, sesuai dengan hasil kerjanya.
"Saat ini ada 201 pejabat yang didemosi. Untuk eselon II akan melakukan pendidikan di Badan Diklat. Sedangkan eselon III dan IV, akan disebar ke beberapa dinas seperti Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Dinas Kebersihan, dan Dinas Pertamanan dan Pemakanan. Jadi semua masih punya kesempatan, asalkan, mereka masih punya semangat untuk maju. Saat ini, kami masih punya nominator 100 pejabat eselon II," katanya. (Mohammad Yusuf)