Tanah Pengeboran MRT Dibuang ke Pemakaman
Nantinya sisa tanah untuk pengeboran dari Bundaran HI-Dukuh Atas akan dibuang ke TPU Semper, Jakarta Utara
Penulis: Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) masuk tahap pengeboran setelah Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian perdananya pada Senin (21/9/2015).
Tanah dari pengeboran itu akan dibuang ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.
Hal itu dikonfirmasi oleh Sekretaris PT MRT Jakarta, Hikmat. Ia mengatakan telah mengkoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI untuk pembuangan tanah dari galian itu.
Pengeboran yang dilakukan untuk stasiun bawah tanah dari Patung Pemuda hingga Bundaran Hotel Indonesia akan dibagi mejadi dua tahap.
Tahap pertama, yakni Patung Pemuda-Setiabudi. Sementara tahap kedua, dari Bundaran HI-Dukuh Atas.
Nantinya sisa tanah untuk pengeboran dari Bundaran HI-Dukuh Atas akan dibuang ke TPU Semper, Jakarta Utara.
"Ada dua lokasi yang disediakan untuk pembuangan tanah ini. Karena memang pengeboran dibagi menjadi dua. Jadi yang tahap berikutnya akan dibuang ke TPU Semper," ujar Hikmat saat dihubungi pada Rabu (23/9/2015).
Tanah sisa galian juga tidak langsung dibuang. Tapi ditampung dulu di sekitar pengeboran. Pembuangan baru dilakukan pada malam hari, untuk mengurangi kemacetan.
Seperti diketahui mesin bor pertama yang dioperasikan diberi nama Antareja. Nama tersebut diberikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo.
Mesin bor pertama itu dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi) yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
TBM yang akan dioperasikan nantinya memiliki dimensi dengan diameter 6,7 meter dan memiliki berat 323 ton.
Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin bor bawah tanah akan berlangsung mulai Septmber 2015 hingga Desember 2016.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.