Diserang Batu, Penumpang Primajasa Tiarap dan Teriak Allahu Akbar
Dodo menceritakan, saat itu busnya yang berplat nomor B 7827 ZY berangkat dari Bandung dengan membawa 17 penumpang.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Allahuakbar.., Allahuakbar. ., Allahuakbar.., Tiarap semua, jangan dekat jendela,!
Begitu pengakuan Dodo (50) menggambarkan suasana penumpang saat bus Primajasa jurusan Bandung-Bandara Soekarno-Hatta yang diawakinya diserang batu kelompok tak dikenal di KM 7 tol dalam kota, Tugu Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (17/10/2015).
Sopir bus, Dodon (56); kernet bus, Dodo dan kepala seksi PO bus Primajasa telah melaporkan kasus penyerangan ini ke SPK Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Usai membuat laporan kepolisian, Dodo menceritakan, serangan batu oleh sekitar 30 orang tak dikenal itu terjadi pada pukul 01.30 WIB. Kejadian berlangsung cepat dan tiba-tiba saat busnya melaju melewati Tugu Pancoran.
Dodo menceritakan, saat itu busnya yang berplat nomor B 7827 ZY berangkat dari Bandung dengan membawa 17 penumpang.
Namun, beberapa meter melewati Tugu Pancoran atau di KM 7 pada pukul 01.30 WIB, busnya mendapat serangan batu dari sisi kiri jalan tol.
Saat itu, lalu lintas di lokasi dalam keadaan ramai kendaraan. Dan pelaku tak dikenal berjumlah sekitar 30 orang yang sebagian anak muda dan ABG.
Dua serangan batu pelaku mengenai kaca jendela bagian kiri bus. Satu batu di antaranya menembus ke bagian dalam bus hingga mengenai pelipis seorang penumpang pria.
Menurutnya, kejadian itu berlangsung cepat dan tiba-tiba hingga membuat para penumpang panik dan histeris seraya berteriak takbir berkali-kali. Apalagi, saat itu sebagian penumpang tengah terlelap tidur.
"Yah kami yang di bus saat itu pada kaget, panik semua. Banyak penumpang yang teriak, ada apa, ada apa? Setelah terlihat ada penumpang yang berdarah kena batu, penumpang lainnya pada teriak Allahuakbar berkali-kali," kata Dodo.
"Saya yang nggak jauh dari penumpang itu langsung teriak ke penumpang lainnya supaya pada tiarap ke lantai. Jadi, rupanya batu yang pertama cuma bikin retak di kaca, nah batu yang kedua buat kacanya pecah dan batunya masuk ke dalam kena pelipis penumpang. Kasihan, orang nyari duit nggak ngerti apa-apa diserang, kan kasihan juga penumpang kena batu," katanya.
Dodo sempat menunjukkan barang bukti sebongkah batu berdiameter sekitar 20 cm, yang menjadi alat penyerangan para pelaku. "Ini batunya yang masuk ke dalam bus. Tadi, " ucap Dodo yang masih mengenakan seragam bus merah marun.
Sang sopir bus, Dodon mengaku langsung melajukan busnya setelah mengetahui adanya serangan batu yang mengenai penumpangnya itu.
Ia khawatir mendapatkan serangan lanjutan jika menghentikan laju busnya. "Kalau bus saya berhentikan untuk cek, bus saya bisa makin hancur," ujarnya.
Menurutnya, penumpang yang menjadi korban adalah calon penumpang pesawat Jakarta-Palu. Setelah mendapatkan pengobatan oleh tim medis bandara, ia melanjutkan penerbangannya.
Setelah mengurusi korban, Dodon sempat melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, petugas polres mengarahkannya untuk melapor ke Mapolda Metro Jaya karena beberapa kasus serupa tengah ditangani oleh tim khusus dari polda.
"Mungkin bus saya diserang karena ada tulisan jurusan dari Bandung. Kalau plat nomor bus saya sih, plat B," kata Dodon.
"Saya dapat informasi dari pool, ada dua bus Primajasa yang lainnya juga diserang batu semalam. Tapi, busnya cuma pengok body aja. Sekarang busnya sudah di pool Cililitan," ujarnya.