Kemungkinan Sama, Pelaku Ledakan di Mall Alam Sutera
kemungkinan pelaku peledakan di toilet Mall Alam Sutera dalam empat bulan terakhir merupakan orang atau jaringan yang sama.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan kemungkinan pelaku peledakan di toilet Mall Alam Sutera dalam empat bulan terakhir merupakan orang atau jaringan yang sama.
Untuk diketahui, dalam 2015 ini terjadi dua ledakan di mall tersebut. Ledakan pertama terjadi toilet pria sebelah barat Mall Alam Sutera, Kamis (9/7/2015).
Beruntung tidak ada korban jiwa, namun membuat kehebohan di mall itu.
Dari lokasi ledakan di Alam Sutera, Tim Penjinak Bom Densus 88 Polda Metro Jaya mengamankan sejumlah barang bukti berupa beberapa untai kabel, baterai, dan serbuk-serbuk dari bekas ledakan.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan ledakan di toilet pria sebelah barat Mall Alam Sutera, Kamis (9/7/2015) lalu bersumber dari bom rakitan.
Bom tersebut, menurut Badrodin, ada kesamaan dengan bahan peledak saat di Kampung Sukaluyu, Cibiru, Bandung, Jawa Barat pada Agustus 2010 silam.
"Yang di alam sutera ini ada kesamaan dengan bahan peledak di Cibiru, Bandung. Kami fokus ke kelompok ini. Sedang dilakukan pendalaman siapa pelakunya," kata Badrodin.
Kemudian siang ini, Rabu (28/10/2015) kembali terjadi ledakan di dalam toilet customer kantin karyawan lantai LG mall Alam Sutera mengakibatkan satu orang luka bakar.
Korban luka atas nama Fian, karyawan kantin borneo. Dia mengalami luka bakar dan kena serpihan di kaki sebelah kiri. Saat ini sudah mendapatkan perawatan.
"Pelakunya saya yakin terungkap, pelakunya sepertinya orang yang sama dengan yang dulu," ujar Krishna.
Krishna menjelaskan ia bisa menduga kemungkinan pelaku sama karena ledakan pertama dan kedua, sama-sama berjenis low eksplosif atau berdaya ledak rendah.
"Kemungkinan pelaku sama karena karakternya mirip. Misal milih meletakkan di toilet, jenis bom low explosive," katanya.
Untuk diketahui, kejadian ledakan di Cibiru bermula saat Tim Densus 88 menggerebek sebuah rumah kontrakan di Kampung Sukaluyu No 49D RT 11 RW 12 Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru.
Diduga rumah tersebut dihuni oleh para teroris jaringan Noordin M Top. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap 2 teroris.
Selain di Bandung, tim Densus 88 juga menangkap 3 teroris lainnya masing-masing di Subang, Padalarang, dan Cileunyi sehingga total teroris yang ditangkap berjumlah 5 orang.