Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Korban Selamat dari Ledakan Bom Mall Alam Sutera

Ia pun baru tersadar di luar toilet, bahwa kaki kirinya terkena serpihan benda akibat ledakan tersebut.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Korban Selamat dari Ledakan Bom Mall Alam Sutera
Warta Kota/Nur Ichsan
Polisi berjaga di depan kantin karyawan Mall Alam Sutera, Tangerang Kota, Banten, Rabu (28/10/2015). Ledakan di Mall Alam Sutera berasal dari toilet pria, di kawasan kantin karyawan. (Warta Kota/nur ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain Fian (24), ada seorang lagi korban selamat ledakan bom di toilet kantin Mall Alam Sutera, Tangerang, Banten pada Rabu (28/10/2015). Dia adalah Johanes Hari TJ, pegawai bank swasta yang berkantor di dalam gedung mal.

Ditemui di lokasi kejadian, kantin Mall Alam Sutera, Kamis (29/10/2015), Johanes berbagi cerita pengalamannya saat detik-detik ledakan bom di toilet kantin mal Minggu siang itu.

Ia menceritakan, mulanya pada sekitar pukul 12.00 WIB dirinya beranjak dari kantornya di lantai atas mal menuju kantin pegawai yang terletak di lantai bawah atau LG untuk makan siang. Namun, setelah memesan makanan, ia tak tahan menahan ingin buang air kecil dan akhirnya memutuskan beranjak ke toilet kantin di dekat mejanya.

Saat itu, mulanya ada empat orang di dalam toilet dan seorang di antaranya di dalam kamar mandi. Namun, tak lama kemudian, dua orang di antaranya keluar dari toilet.

"Saya lagi di dalam toilet, sedang buang air kecil. Sebelum ada ledakan suasana di toilet ini yah biasa aja, nggak ada yang aneh atau mencurigakan," kata Johanes saat ditemui di lokasi.

Sekira pukul 12.05 WIB, Johanes yang masih dalam posisi berdiri saat tengah buang kecil, tiba-tiba terkejut mendengar ledakan keras dari ruang kamar mandi di belakangnya.

"Saya sendiri sempat bengong, diam sebentar dan bingung sesaat ada suara ledakan keras. Saya bingung itu suara apaan. Tapi, kemudian saya buru-buru tutup resleting celana saya dan pergi keluar dari toilet. Sempat lihat sebentar ada satu korban, ruang WC-nya ada banyak serpihan benda berantakan dan satu tong sampah hancur, tapi tembok nggak ada yang hancur," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Johanes mengaku telinga kirinya sempat berdenging dan tidak mendengar selama sekitar satu menit sesaat ledakan.

Ia pun baru tersadar di luar toilet, bahwa kaki kirinya terkena serpihan benda akibat ledakan tersebut.

"Tapi, puji Tuhan saya bisa selamat, walapun kaki saya kena serpihan, karena kemarin sempat sakit dan kuping pengeng, karena jaraknya cuma 4 meter dengan bom itu meledak. Setelah ledakan itu, saya nggak jadi makan, suasananya aja seperti itu," ucapnya.

Johanes juga mengaku sempat melihat Fian yang belakangan diketahui pegawai kantin Borneo berlari sesaat ledakan terjadi di dalam ruang kamar mandir yang digunakannya. Terdapat luka dan ceceran darah dari kaki kiri anak muda tersebut. "Nggak lama, ramai orang-orang kantin pada kaget, berteriak dan berhamburan. Teman-temannya Fian datang dari counter sini dan membantu mengangkatnya," ujar Johanes.

"Suasana kantin sempat masih ada beberapa orang yang makan, seperti biasa saja. Baru setelah polisi datang satu jam kemudian area kantin steril warga," sambungnya.

Sehari setelah kejadian, Johanes sudah berani mendatangi kantin lokasi kejadian. Namun, ia pun mengaku masih trauma dan was-was. Apalagi, ledakan bom kali ini adalah kali kedua terjadi di area Mall Alam Sutera setelah ledakan bom pada 9 Juli 2015 lalu.

Menurut Johanes, suasana kantin lokasi kejadian ledakan bom pada jam makan siang hari ini lebih sepi jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Biasanya hampir seluruh dari sekitar seratur kursi penuh terisi oleh para pegawai yang bekerja di gedung mal.

Namun, penjagaan mulai pintu masuk hingga kantin mal lebih ketat. Ada banyak petugas keamanan mal, termasuk polisi berseragam dan berpakaian preman yang berjaga hampir di setiap akses masuk dan keluar.

Meski demikian, ia berharap sistem pengamanan mal seperti itu tetap diterapkan untuk selanjutnya dan tidak pada saat kejadian ledakan saja.

"Mungkin harus dievaluasi lagi sistem pengamanan di sini, petugas keamanan perlu ditambah. Kami harapkan nggak ada lagi kejadian seperti ini, nggak ada lagi kejadian ketiga dan selanjutnya," saran pria berkacamata itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas