Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maksud Polda Metro Pajang Gambar "Polisi Cilik" di Kantor Polisi

Siapa Pocil dan makna apa yang ingin disampaikan melalui gambar itu?

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Maksud Polda Metro Pajang Gambar
Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Polisi Kecil atau Pocil 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Apabila berkunjung ke kantor polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, maka anda akan menemukan gambar ‘Polisi Kecil’ atau Pocil.

Gambar yang ditaruh dalam bingkai atau spanduk itu berada di depan setiap kantor polisi mulai dari pos polisi (Pos Pol) sampai Mapolda.

Siapa Pocil dan makna apa yang ingin disampaikan melalui gambar itu?

Wajah Pocil menyerupai anak-anak. Dia memakai seragam polisi berwarna cokelat dan topi polisi berlambang Tribrata. Sambil tersenyum, dia mengangkat tangan ke kening memberikan hormat kepada siapapun yang memandangnya. Setelah melihat Pocil, dijamin, anda tidak takut masuk ke kantor polisi. Sebab, mempunyai pandangan semua anggota kepolisian pasti seperti gambar itu.

Keberadaan Pocil sebagai penghias halaman depan kantor polisi telah berlangsung selama tiga bulan terakhir. Ini merupakan ide Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang dituangkan dalam bentuk karya. “Itu ide original dari Kapolda Pak Tito,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal.

Bukan tanpa alasan, mengapa mantan Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri itu menciptakan Pocil. Ini semata-mata dilakukan untuk mengubah citra di masyarakat. Selama ini, dia mengaku, masyarakat melihat aparat kepolisian sebagai sosok yang menakutkan dan membuat resah atas tindakan yang terkadang semena-mena.

“Ini untuk brand agar masyarakat melihat gambar itu identik dengan aparat kepolisian. Gambar itu memberi kesan aparat kepolisian merupakan sosok yang bersahabat. Jadi, kami bukan sosok yang menakutkan,” ujar pria yang menggantikan posisi Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono pada Juni 2015 itu.

Berita Rekomendasi

Jika melihat sepak terjang pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan itu selama memegang kepercayaan sebagai Metro-1, setidaknya sejumlah perubahan telah dilakukannya. Terutama dalam upaya melakukan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Dia beserta jajaran membuat program Tempat Aman Anak sejak 21 Oktober 2015.

Program Tempat Aman Anak mengajak partisipasi masyarakat di sekitar wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sukarelawan ini akan menjadikan rumah tempat tinggal mereka sebagai Tempat Aman Anak. Polda Metro Jaya akan memberikan stiker bertuliskan “Tempat Aman Anak” bagi tempat tinggal sukarelawan yang terlibat dalam program di 13 Polres dan 100 kecamatan ini.

“Kami harap adanya program ini anak-anak tidak kesulitan mencari tempat aman bagi mereka. Kami antisipasi agar program ini tidak disalahgunakan. Jangan sampai ada penjahat yang mendapatkan stiker,” tutur Tito. Program ini melibatkan 855 personel Bhayangkara Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat.

Namun, tidak semua yang dilakukan Polda Metro Jaya mendapatkan apresiasi positif masyarakat. Pembubaran paksa aksi unjuk rasa buruh di seberang Istana Merdeka pada Jumat (30/10) lalu, contohnya. Irjen Pol Tito Karnavian beserta jajaran dinilai bertindak melampaui batas saat menembakkan gas air mata kepada para buruh. Ini bertentangan dengan sisi humanisme yang ingin ditunjukkan dan tercitra dalam sosok Pocil.

Tak hanya itu, 24 orang dilakukan penangkapan. Dua orang diantaranya merupakan pengabdi bantuan hukum LBH Jakarta,Tigor Gempita Hutapea dan Obed Sakti Andre Dominika. Meskipun tidak dilakukan penahanan, tetapi, aparat kepolisian tetap melakukan penegakan hukum karena mereka diduga melanggar Pasal 216 dan Pasal 218 KUHP tentang Tindakan Melawan Petugas.

“Ini hal yang buruk, polisi malah menangkap pengacara publik. Padahal dari dua orang ini sudah memberitahukan sebagai pengacara publik. Polisi melakukan pemukulan terhadap dua pengacara. Dua pengacara dari LBH di BAP bersama buruh lainnya. Kami mendampingi dan akan membuat keputusan langkah selanjutnya,” kata Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas