Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Bulan Tak Digaji, Nasib Petugas di TIM Tak Jelas

Sudah hampir dua bulan ini, petugas bagian pengelolaan di Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak menerima gaji.

Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah hampir dua bulan ini, petugas bagian pengelolaan di Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak menerima gaji. Masa depan mereka pun terkatung-katung.

Kondisi ini terjadi pasca-peralihan pengelolaan TIM dari Badan Pengelola (BP) ke Unit Pengelola Teknis (UPT) per 1 November 2015.

Menurut salah seorang petugas, sampai saat ini, Dinas Pariwisata DKI Jakarta belum memberikan kepastian apakah petugas bagian pengelolaan yang sebelumnya bekerja di BP TIM akan kembali direkrut ke dalam UPT TIM.

"Kita belum ada kepastian, sementara sampai sekarang gaji kita di bulan Oktober belum juga dibayarkan," kata petugas yang enggan disebutkan namanya itu kepada Kompas.com, di kawasan TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2015).

Besaran gaji petugas pengelolaan TIM per bulannnya sekitar Rp 2,7 juta, sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2015.

Jumlah petugas bagian pengelolaan yang ada di BP TIM diketahui mencapai 105 orang.

Mereka bertugas mengelola tempat-tempat yang ada di area TIM, meliputi Gedung Institut Kesenian Jakarta; Gedung Planetarium dan Observatorium; Graha Bakti Budaya; dan Gedung Theatre Jakarta.

Berita Rekomendasi

Khusus untuk lokasi terakhir, diketahui ada 12 petugas yang sampai saat ini masih bekerja seperti biasa.

Tidak jarang, mereka harus bekerja lembur bila di gedung tersebut sedang diselenggarakan pegelaran acara, seperti saat berlangsungnya panggung theatre "Ramayana: Sang Dewi Shinta" pada Sabtu malam.

"Jadi, selain belum digaji, yang 12 orang ini masih harus kerja sampai malam. Karena acara theatre selalu malam. Kalau dulu di BP TIM sih ada uang lemburnya," ujar petugas tersebut.

Para petugas pun mengharapkan Pemerintah Provinsi DKI bisa segera memberikan solusi atas nasib mereka.

Apalagi, mereka menyatakan sudah berusaha menjaga nama baik Pemprov DKI di mata para pihak yang biasa menyewa tempat di Gedung Theatre Jakarta.

"Kalau kami mau jahat, kalau ada acara begini (pegelaran theatre) bisa aja kami tinggalin gitu aja. Yang malu bukan kami. Kami tidak digaji, nasib kami juga enggak jelas," ujar petugas lainnnya.

"Tapi kan kami sudah kenal sama klien (penyelenggara acara), ya kami tetap kerja. Tapi bukan berarti kami dibiarkan kerja sosial begini. Kami kan punya anak istri," ujarnya.(Alsadad Rudi)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas