Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bogel, Seniman Tato Perkosa Kemenakan Hingga Hamil

Anak perempuannya itu mengalami mual dan muntah-muntah pada beberapa minggu belakangan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bogel, Seniman Tato Perkosa Kemenakan Hingga Hamil
Tribunnews.com/Dwi Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kurangnya pengawasan orangtua ditambah dengan masalah kemiskinan yang menjerat, kekerasan terhadap anak dilaporkan kembali terjadi.

Namun berbeda dengan temuan pada ribuan kasus pelecehan seksual terhadap anak, korban justru diperkosa oleh keluarga dekatnya sendiri.

Temuan kasus tersebut diungkapkan, Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Siswo Yuwono diketahui bermula saat ayah angkat CP (12) korban, Dian Hardianto mengetahui jika anak perempuannya itu mengalami mual dan muntah-muntah pada beberapa minggu belakangan.

Karena khawatir akan kesehatan sang anak, warga Jalan Kramat Pulo Gang XII RT 07/08 Kramat, Senen, Jakarta Pusat itu pun dikatakannya segera memeriksakan CP ke klinik terdekat.

Namun, hasil pemeriksaan dokter klinik mengejutkan ayah CP kala itu, CP diketahui sedang hamil dengan usia kandungan berjalan sekitar 24 minggu atau enam bulan.

Tidak percaya dengan hasil pemeriksaan dokter klinik, CP pun dibawa pulang dan diminta untuk melakukan pemeriksaan tes kehamilan dengan test pack.

"Tahu begitu, ayah angkat korban menanyakan siapa yang melakukan (pemerkosaan-red) kepada korban, korban yang awalnya ketakutan langsung nangis, dia (korban-red) mengaku kalau pamannya, AK yang sekarang sudah kami amankan yang melakukan," jelasnya ditemui Warta Kota di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (23/11).

Berita Rekomendasi

Usai mendapatkan keterangan tersebut, ayah CP pun memanggil AK alias Bogel alias Dika (30).

Dalam pertemuan keluarga tersebut, Bogel yang diketahui sebagai seniman tato di bilangan Taman Ismail Marzuki (TIM) itu tetap bersikeras tidak melakukan tindakan tidak terpuji tersebut terhadap CP.

Tidak puas dengan pengakuan Bogel, ayah CP pun melaporkan peristiwa tersebut kepada Mapolsek Senen yang kemudian diteruskan kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Pusat.

Usai dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan selama beberapa kali, Bogel akhirnya mengakui jika anak yang kini tengah dikandung CP adalah anaknya.

"Pelaku akhirnya mengakui telah melakukan tindakan tidak terpuji itu sebanyak tiga kali di rumah yang ditinggalinya bersama CP. Pertama dilakukan pada Senin 18 Mei 2015 sekitar pukul 14.30 WIB, Selasa 9 Juni 2015 sekitar pukul 01.30 WIB dan terakhir pada Minggu 19 Juli 2015 sekitar pukul 10.00 WIB," jelasnya.

Diakui Kanit PPA Polres Jakarta Pusat, Iptu Martiana jika peristiwa pelecehan seksual yang dialami CP utamanya berasal dari kurangnya perhatian pihak keluarga terhadap korban.

Karena diketahui jika korban yang hidup bersama nenek dan ayah angkatnya Dian Hardianto, serta pelaku dalam satu atap itu selalu menjalani rutinitas kesehariannya seorang diri.

Pasalnya, terhitung sejak ayah kandungnya menjalani rehabilitasi karena memiliki kelainan jiwa serta ditinggal ibunya yang bekerja sebagai buruh di Arab Saudi beberapa tahun lalu, korban diketahui putus sekolah dan hanya membantu mengurus rumah dengan neneknya di rumah.

"Neneknya sudah tua dan sering di dalam kamar, sedangkan ayah angkatnya pergi bekerja setiap hari. Tidak adanya pengawasan dari pihak keluarga inilah yang kemudian dimanfaatkan pelaku untuk leluasa melakukan aksinya di rumah, apalagi korban telah diancam untuk tidak bercerita," ungkapnya.

Namun, nasi sudah menjadi bubur, Bogel kini sudah diamankan pihaknya bersama barang bukti berupa satu buah test pack milik korban.

Sementara Bogel terancam hukuman lebih dari sepuluh tahun penjara sesuai dengan Pasal 81 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Pihak keluarga dan korban sudah ikhlas, rencananya anak dalam kandungan akan diasuh kedepannya. Kasus ini bisa dijadikan pelajaran, jika peran keluarga sebagai pengawas anak harus dilakukan untuk menghindari terulangnya kasus serupa," tutupnya. (dwi rizki)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas