Waspada Banyak Penipuan Bermodus Minta Sumbangan Lewat Kotak Amal
Petugas Dinas Sosial mengamankan Eriyadi (35), sindikat penipuan bermodus lewat kotak amal yang ia edarkan di sentra bisnis.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
![Waspada Banyak Penipuan Bermodus Minta Sumbangan Lewat Kotak Amal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140306_135608_pencuri-kotak-amal-dibekuk.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kotak amal selalu menjadi kedok sejumlah orang untuk mencari keuntungan lewat uluran tangan masyarakat karena merasa iba dengan petugasnya.
Satgas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat mengakui petugas pembawa kotak amal tak murni mencari sedekah tapi justru mereka menipu.
Eriyadi (35), seorang petugas kotak amal jalanan diamankan petugas P3S Suku Dinas Sosial di Pasar Thamrin Tanah Abang dan sekitarnya.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Isra, mengatakan petugas menemukan kejanggalan pelaku yang hanya membawa kotak berwarna hijau bertuliskan, "infak sodakoh."
Lumrahnya permohonan pengajuan bantuan mengatasnamakan sebuah yayasan atau proyek pembangunan masjid. Sehingga petugas menilai pelaku telah menipu masyarakat.
"Biasanya ada seperti pembangunan masjid, pesantren, musala, yayasan yatim piatu, penyandang disabilitas. Tetapi ini hanya kotak berwarna hijau bertuliskan infak sodakoh. Ini jelas-jelas penipuan," tutur Isra, Kamis (3/12/2015).
Saat diperiksa petugas, Eriyadi menjalankan pengumpulan uang menggunakan kotak amal sejak 2001 bersama puluhan rekan lainnya.
"Mereka beroperasi di sentra-sentra bisnis, seperti di pasar, stasiun, pertokoan, pom bensin dan lainnya. Mereka dibagi dan berpencar," kata dia.
Petugas telah membawa Eriyadi ke Panti Sosia Bina Insan Kedoya, Jakarta Barat, untuk mendapatkan pembinaan. Sementara kotak amal hijau disita petugas sebagai barang bukti.