Saat Metromini Tertabrak Kereta, Ini yang Dilihat Petugas Perlintasan
Saat itu, kata petugas, bus nekat menerobos jalur meski pintu pelintasan sudah ditutup.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjaga jalur lintasan (PJL) di pelintasan kereta Angke menjadi saksi tabrakan antara sebuah bus metromini B 80 jurusan Grogol-Kalideres dan commuter line di pintu pelintasan Tubagus Angke, sebelum Stasiun Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Saat itu, bus nekat menerobos jalur meski pintu pelintasan sudah ditutup.
Penjaga pintu pelintasan, Endang, menuturkan, ketika ada informasi kereta akan melintas di lintasan yang dijaganya, sesuai dengan prosedur, dia pun menutup palang pelintasan saat kereta berjarak 700 meter.
Namun, beberapa saat kemudian, Endang, yang sedang berdiri di depan pos jaga dan menunggu kereta lewat, melihat ada sebuah bus metromini masuk menerobos palang.
"Saya sudah bilang awas ada kereta, tetapi dia tetap nyerobot masuk. Padahal, kereta sudah dekat," kata Endang di lokasi kejadian, Minggu (6/12/2015) siang.
Palang pelintasan Tubagus Angke kebetulan memang tidak menutup semua badan jalan.
Ada ruang celah yang tidak tertutup. Celah ini yang digunakan sang sopir metromini untuk masuk menyerobot.
"Dia masuk dari kanan (celah). Andai saja dia berhenti di rel jalur satu, insya Allah dia masih selamat, tetapi dia sudah di jalur dua kereta. Saya sudah teriak ada kereta padahal. Ya kena, saya (langsung bilang) Allahu Akbar," ujar Endang.
Saat itu, lanjutnya, bus langsung ikut terseret kereta.
Akibatnya, 13 penumpang bus pun tewas dalam kejadian ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.