Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Melihat kelakuan para anggota DPR di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Sugiharto menilai para wakil rakyat harus selalu meneladani sifat nabi Muhamad SAW.

"Kita berharap para pejabat negara juga institusi pemerintahan, menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi, memenuhi kaidah-kaidah-kaodah sidiq, amanah, tabligh, fathonah," kata Sugiharto kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).

Sidiq artinya adalah benar, baik di pemikiran maupun di perbuatan.

Sedangkan amanah adalah dapat dipercaya, Tabligh adalah menyampaikan, sedangkan Fathonah yang artinya cerdas.

Selain itu para pejabat yang mengemban kepercayaan rakyat, menurut Sugiharto juga harus beretika, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Pejabat negara menurutnya juga harus memaknai falsafah Pancasila.

"Saya kira saatnya kembali ke landasan falsafah Pancasila, ketuhanan yang maha esa sebagai filosofi dasar bangsa kita," terangnya.

Di MKD yang saat ini berlangsung adalah sidang dengan Ketua DPR Setya Novanto sebagai teradu. Kader Partai Golkar itu dilaporkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.

Setya Novanto diduga menawarkan jasanya mengurus kontrak Freeport, dan minta imbalan saham.

Dalam sidang tersebut, para politisi dari kubu pendukung Setya Novanto dan kubu lawannya, terus beradu pendapat. Hal-hal yang mereka permasalahkan antara lain dalah dasar hukum Sudirman Said melapor, keterbukaan jalannya sidang serta perlu tidaknya rekaman asli dibawa ke sidang.