Tribunnews.com, Jakarta - Pembatalan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai narasumber di Festival Anti-Korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menimbulkan teka teki di benak pimpinan ibu kota tersebut.

Pasalnya, pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK Johan Budi SP menegaskan Basuki diundang sebagai narasumber acara tersebut.

"Pimpinan (KPK) ada tiga nih. Pak Johan Budi bilang malah saya diundang. Saya enggak tahu deh dua pimpinan lainnya," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (11/12/2015).

Dua Plt Pimpinan KPK yang dimaksud Basuki adalah Taufiequrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji.

Basuki mengatakan, di dalam pembatalan dirinya menjadi narasumber, disebutkan hal tersebut merupakan instruksi pimpinan KPK.

"Tapi stafnya enggak mau ngomong (siapa pimpinan KPK yang membatalkan), cuma bilang ada arahan dari pimpinan," kata Basuki.

Basuki sebelumnya menuding pembatalan dirinya menjadi narasumber dalam Festival Hari Antikorupsi karena terlibat kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

"Malu dong, Ahok tercatat pernah dikasih Pak Ruki penghargaan tiga mitra antikorupsi di Tugu Proklamasi akhir tahun 2006," kata Basuki.

KPK kini masih mengumpulkan data perihal dugaan penyalahgunaan anggaran dalam pembelian lahan RS Sumber Waras. Kasus itu ditengarai mengalami kerugian daerah mencapai Rp 191 miliar.