Metromini 'Hilang' dari Terminal Blok M
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengandangkan armada transportasi Metromini.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengandangkan armada transportasi Metromini.
Upaya ini dilakukan karena angkutan umum itu dinilai tak sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.
Berdasarkan pemantauan situasi di Terminal Blok M pada Sabtu (19/12/2015) sore, terpantau sepi.
Tak terlihat angkutan umum itu berada di tempat itu. Padahal terminal yang terletak di wilayah Jakarta Selatan itu merupakan salah satu tempat Metro mini mengantar jemput penumpang.
Di tempat itu, hanya tersedia armada transportasi, seperti bus Damri, Kopaja, dan bus TransJakarta.
Salah seorang wanita telah menunggu selama sekitar 10 menit untuk naik ke Metro mini.
Namun, dia harus kecewa saat mengetahui tidak ada armada transportasi berwarna merah di tempat tersebut.
Informasi tidak adanya bus itu disampaikan oleh pedagang asongan.
"Pak, tidak ada Metro mini ya," kata wanita itu kepada pedagang asongan.
"Tidak ada, coba tunggu di depan terminal. Biasanya ada bus Metro mini yang mau ke arah Ciledug," tutur pedagang asongan kepada wanita yang membawa tas punggung dan dua kardus tentengan itu.
Setelah menerima informasi itu, wanita itu berjalan ke arah depan terminal.
Awak media sempat menanyakan kepada pedagang asongan itu mengapa tidak ada Metro mini di tempat tersebut.
Dia mengatakan Metro mini memang telah dilarang untuk beroperasi. Ini karena bus itu mengalami sejumlah permasalahan.
Puncaknya pada saat unit Metro mini B.92 jurusan Grogol-Ciledug No.Pol B-7304-AZ, menabrak pejalan kaki di Jalan Raya Meruya Ilir, Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu (16/12).
Kecelakaan mengakibatkan seorang pejalan kaki atas nama Azam Flamboyan (7) meninggal dunia. Selain itu, Muntiarsih (35), selaku ibu dari anak itu menderita luka-luka sehingga dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau.
"Jurusan Ciledug tidak bakal ke sini. Ada polisi menunggu di depan. Ini karena kemarin ada Metro mini menabrak anak kecil. Jadi Metro mini yang bisa beroperasi hanya yang ada surat-suratnya saja," kata pedagang asongan itu.