Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Jakarta Selatan Meningkat
"Kualitas tindak kriminal di wilayah Jakarta Selatan menjadi perhatian. Kualitas menonjol," tutur Wahyu kepada wartawan ditemui di Mapolres Metro Jaka
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta Selatan merupakan salah satu tempat rawan terjadi tindak kejahatan.
Selama kurun waktu 2015, terjadi 3.930 kasus tindak pidana (crime total).
Apabila dilihat dari kuantitas kasus, angka tersebut menurun dibandingkan dengan tahun 2014 dengan 4.390 kasus tindak pidana atau turun sebesar 10 persen.
Namun, bila melihat kualitas kasusnya, wilayah Polres Metro Jakarta Selatan terbilang rawan.
Hal ini diakui Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat.
"Kualitas tindak kriminal di wilayah Jakarta Selatan menjadi perhatian. Kualitas menonjol," tutur Wahyu kepada wartawan ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (31/12/2015).
Berdasarkan crime index untuk 11 jenis kasus menonjol, terjadi peningkatan pada kasus pembunuhan, kebakaran, pemerkosaan, dan narkotika.
11 kasus pembunuhan terjadi selama 2015.
Ini mengalami kenaikan 4 kasus atau naik 57 persen dibandingkan tahun 2014.
135 kasus kebakaran atau mengalami kenaikan 32 kasus atau naik 31 persen.
Kasus pemerkosaan mengalami kenaikan signifikan.
Pada tahun ini terjadi 6 kasus pemerkosaan atau mengalami kenaikan empat kasus atau 200 persen.
Sementara itu, peredaran narkotika terjadi 495 kasus naik 30 kasus atau 6,5 persen.