Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walikota Payakumbuh Riza Falepi Calonkan Diri Menjadi Ketua IA ITB Periode 2016-2020

Riza Falepi yang saat ini menjabat Walikota Payakumbuh, terpanggil ingin memajukan almamaternya yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB)

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Walikota Payakumbuh Riza Falepi Calonkan Diri Menjadi Ketua IA ITB Periode 2016-2020
ist
Riza Falepi 
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Setelah sukses membenahi Payakumbuh, Sumatera Barat, kini  Riza Falepi yang saat ini menjabat Walikota Payakumbuh, terpanggil ingin memajukan almamaternya yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB).
Langkah yang dilakukan Walikota Payakumbuh  ini, dengan  mengikuti bursa pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) periode 2016-2020 yang akan berlangsung 23 Januari 2016, di Bandung.
Lulusan S-1 Teknik Elektro (1989) dan Magister Tekno Ekonomi ITB ini, maju ke bursa pemilihan Ketua Umum IA ITB karena banyak mendapat masukan dan dukungan dari para seniornya yang beranggapan ITB seolah telah kehilangan rohnya sebagai garda depan bagi pembangunan bangsa.
"Saya terpanggll maju karena banyak alumni ITB yang tidak berani berteriak lantang melihat banyak masalah di negeri ini," katanya.
Rencana, pemilihan akan dilakukan dengan cara datang langsung ke  puluhan Tempat Pemungutan Suara, yang dipusatkan di Bandung, juga melalui elektronik voting.
Dalam pemilihan Ketum IA ITB Riza akan bersaing dengan Ridwan Djamaluddin (Kemenko Kemaritiman & Sumberdaya Manusia), Pontas Romulo Tambunan (CEO PT Kilat Wahana Jenggala), dan  Hiramsyah S. Thaib (CEO PT Teknologi Riset Global).
Sesuai visinya, sebagai kandidat Ketua Umum IA ITB, Riza ingin ITB  menjadi organisasi modern dan rumah bersama alumni ITB yang mampu memberikan akselerasi bagi alumni ITB dalam berkarya, berkontribusi, dan memimpin bangsa di seluruh daerah dan berbagai bidang profesi dan lembaga.
Selain itu, ia ingin melakukan beberapa pembenahan seperti penataaan data alumni yang memberikan gambaran dan informasi terkini dari anggota, pembenahan tata kelola IA  ITB, menjadi organisasi mandiri dari dan untuk alumni, penataaan masing masing bidang yang berfokus pada menumbuh tebarkan potensi alumni.
Bukan hanya itu, ia juga menumbuhkan kepercayaan alumni kepada IA-ITB, dengan menyelenggarakan pertemuan mempererat persaudaraan, kuliah terbuka dan pemagangan, menumbuhkan jejaring alumni untuk menarik setiap aspirasi dan potensi alumni, melalui pelatihan dan pembimbingan karir profesi dan wirausaha dan menumbuh kembangkan kompetensi dan kepemimpinan Alumni untuk negeri, melalui pelatihan kepemimpinan.
"Saya akan menebarkan potensi dan kompetensi alumni diseluruh sendi bangsa, Promosi Pemikiran Alumni serta karir politik dan pemerintahan.Selain itu, menebarkan alumni keseluruh negeri, yang secara mandiri menata,  mendorong kemitraan antar alumni, almamater, dunia bisnis dan pemerintah," kata Riza.
Ketika berkeliling untuk pencalonan, banyak alumni yang apatis pada IA ITB, harusnya para alumni yang cerdas tersebut mau berbuat banyak untuk kemajuan bangsa. Bahkan banyak yang tanya untungnya IA ITB.
"Jujur saya tadinya tak berani mengajukan diri sebagai ketua, saya hanya walikota kota kecil," kata pria kelahiran Payakumbuh, 17 Juni 1970.
 
Apalagi, Ketua Umum IA  ITB selama ini selalu pejabat di tingkat pusat, menteri atau deputi menteri. Ketua IA ITB terakhir adalah Sumaryanto Widyatin (deputi Menteri BUMN), menggantikan Hatta Rajasa (saat itu Menteri di Kabinet SBY), sebelumnya juga Laksamana Sukardi dan Cacuk Sudaryanto (alm).
 
Keberhasilan Riza memimpin Payakumbuh sejak 3 tahun lalu sangat pesat. Dari sisi  pertumbuhan ekonominya juga berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yakni sekitar 6-7%.
Tahun 2015, Riza  telah mempersembahkan sekitar 50 penghargaan selama 3 tahun menjabat.
Bahkan di bidang kebersihan danlingkungan, kota penghubung Padang dan Pekanbaru itu baru saja menyabetpiala Adipura yang ketujuh kalinya pada tahun 2015.
Di sektor pertanian kami laksanakan ekstensifikasi padi. Orang kalau mau ke  sawah itu effortnya sama apakah sawah yang menghasilkan 4 ton atau 8 ton per hektar.
Jadi kami bantu masyarakat untuk menggunakan bibit padi yang unggul, lalu bagaimana cara bercocok tanam yang baik dan benar.
Sehingga kami bisa tingkatkan produksi rata rata dari 4-5 ton per hektar menjadi antara 6-8 ton per hektar. di era globalisasi ini, jajaran pemerintahan tak boleh gagap teknologiinformasi.

Dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan penghematananggaran, seluruh kota/kabupaten di Indonesia, didorong oleh KementerianKominfo untuk membangun sistem IT yang hemat biaya dan sistematis.

Riza pun menyusun dokumen master plan e-gov, harapannyamampu mewujudkan program e-gov ini sesuai dengan perencanaan dan berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas