Puluhan Sekuriti dan Porter Lion Air Terindikasi Bobol Koper Penumpang
Ditengarai, ada lebih dari 20 orang anggota sindikat pendodosan koper yang tengah dikejar polisi sekarang ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polresta Bandara Soekarno-Hatta masih mengejar sejumlah sekuriti dan porter maskapai Lion Air yang terindikasi terlibat sindikat pembobolan koper penumpang.
Ditengarai, ada lebih dari 20 orang anggota sindikat pendodosan koper yang tengah dikejar polisi sekarang ini.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap dua porter dan dua sekuriti maskapai Lion Air akibat membobol isi koper milik penumpang pada akhir Desember 2015 kemarin di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta .
Aksi para tersangka terbongkar setelah terekam kamera CCTV. Keempat orang yang ditangkap, yakni dua porter atas nama Saefulloh (22), dan Madun (29), serta dua petugas sekuriti bernama Angga Jaya Pratama (28), dan Andi Hermanto (29) juga sudah resmi ditahan polisi.
"Kami masih selidiki lebih lanjut. Sejumlah porter dan sekuriti yang terindikasi terlibat sudah melarikan diri, " kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Aszhari Kurniawan, Selasa (5/1).
Aszhari mengatakan, dari hasil penelusuran, setidaknya ada empat grup porter yang bekerja di maskapai penerbangan murah berlogo singa bersayap tersebut.
"Masing-masing grup anggotanya sekitar 20 orang. Lebih dari setengahnya diduga terlibat sindikat pendodosan koper. Dari 20, mungkin ada 12 orang atau lebih yang ikut mendodos koper, " kata Aszhari.
Menurut Aszhari, dari keterangan para tersangka, para porter yang bekerja disana suka tidak suka harus terlibat di dalam mekanisme pendodosan koper penumpang.
"Porter yang tidak mau ikut serta akan dikucilkan, bahkan mengalami tindak pidana. Jadi harus ikut aturan main di dalam, " ujar Aszhari.
Aszhari melanjutkan, para porter senior yang ada disana juga sudah bekerjasama dengan sekuriti.
"Sekuriti tidak memeriksa atau menggeledah porter sebagaimana yang seharusnya dilakukan, baik sebelum dan sesudah proses bongkar muat barang," kata Aszhari.
Mengenai peran, Aszhari menjelaskan, para porter bertugas mendodos koper dan mengambil barang berharga di dalamnya. Sementara, para sekuriti menjadi penadah barang-barang curian tersebut.
"Jadi semua barang hasil pendodosan diserahkan ke sekuriti. Nanti, para porter diberi upah atau reward dari sekuriti berupa uang. Barang-barang hasil curiannya dijual oleh sekuriti, " kata Aszhari. (Bani Adikara)