Saksi: Masinis Sudah Bunyikan Klakson, Pemuda Ini Tetap Nyelonong
AZH (21), seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi, tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api di pelintasan rel Jalan Bekasi Timur
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta — AZH (21), seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi, tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api di pelintasan rel Jalan Bekasi Timur, tepatnya di depan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (6/1/2016).
Korban diduga melakukan upaya bunuh diri sehingga tertabrak kereta.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu siang tadi sekitar pukul 13.17.
AZH yang merupakan warga Cipinang Lontar itu tertabrak kereta dengan nomor 348 jurusan Jakarta-Purwakarta.
Korban tertabrak kereta saat hendak menyeberangi rel. Namun, korban tak mengindahkan kereta yang berjalan mendekat. Padahal, para saksi mata mengatakan, masinis kereta sudah membunyikan klakson.
"Masinis sempat bunyikan klakson kereta, tetapi tetap saja (korban) nyebrang. Kata saksi, mungkin ada indikasi bunuh diri," kata Husaimah kepada Kompas.com, Rabu malam.
Kejadian ini langsung diketahui oleh petugas Stasiun Cipinang yang mendadak dikontak oleh masinis kereta yang menabrak korban. Bahkan, kereta sempat berhenti sebentar sebelum akhirnya berjalan lagi.
"Saksi (petugas stasiun) menerima telepon dari masinis kereta bahwa ada orang yang tertabrak di TKP. Saksi kemudian mengecek, dan ternyata benar ada seorang laki-laki yang sudah dalam keadaan luka-luka, tergeletak, meninggal dunia," ujar Husaimah.
Pihak kepolisian kemudian dihubungi untuk menangani kasus ini.
Selain menduga bahwa korban bunuh diri, polisi juga menduga bahwa korban tidak konsentrasi saat menyeberang karena sambil melamun. Kasus ini tengah didalami polisi.
(Robertus Belarminus)