Kisah Ayah Mirna Sempat Menolak Hingga Akhirnya Luluh Ikhlaskan Putrinya Diotopsi
Awalnya Dermawan Salihin menolak putrinya Wayan Mirna Salihin (27) diotopsi kepolisian lantaran tewas tidak wajar usai minum kopi di sebuah mall yan
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Diceritakan Dermawan, awalnya alasan ia tidak mau anaknya diotopsi ialah lantaran tidak tega.
Pasalnya bagian tubuh sang anak akan dibongkar, namun lagi-lagi penjelasan kepolisian bisa meluluhkan hatinya.
"Saya awalnya nggak tega, kan kalau otopsi di buka-buka. Tapi polisi dan dokter jelaskan dan meyakinkan saya tubuh anak saya tidak dirusak," ungkapnya.
Pihak kepolisian hanya melakukan otopsi terhadap bagian tubuh anaknya yang dibutuhkan saja.
"Saya tidak boleh liat, tapi saya tetap di RS Polri," imbuh dia.
Hal yang sama juga diutarakan Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak ia mengaku memberikan pengertian kepada pihak keluarga.
"Betul kami sudah bisa otopsi. Kami beri penjelasan kalau otopsi tidak perlu waktu lama, kami cuma perlu periksa lambung dan hatinya, keluarga akhirnya mengizinkan," katanya.
Setelah memeriksa lambung dan hati Mirna, polisi mendapati adanya zat yang bersifat korosif di dua organ tersebut.
Dengan kata lain, kemungkinan besar, penyebab kematian Mirna yang mendadak bisa diakibatkan keracunan.
"Ada kandungan zat yang menyebabkan keracunan. Sifat zat tersebut asam. Kemungkinan besar meninggal karena keracunan," tutur Musyafak.
Jenazah Wayan Mirna Salihin dalam mobil jenazah saat akan dibawa ke tempat pemakaman di Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2015)
Saat ditanya kemungkinan adanya kandungan zat serupa di lambung dan hati Mirna dengan di es kopi Vietnam yang dipesan, Musyafak mengungkapkan, ia masih harus menunggu hasil pemeriksaan dari Puslabfor Polri yang rencananya akan selesai pada pekan depan.