Ahok Instruksikan RT dan RW Perketat Pengawasan Agar Teroris Tak Bermukim di Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil langkah untuk mengantisipasi warganya bergabung dengan jaringan teroris.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil langkah untuk mengantisipasi warganya bergabung dengan jaringan teroris.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, seharusnya di tingkat RT dan RW dapat diawasi siapa saja warga yang tinggal di wilayahnya.
Dia telah meminta mereka untuk dapat mendeteksi bila ada warga yang mencurigakan.
"Warga Jakarta jangan khawatir. Kita sudah minta RT, RW mendeteksi dan mengawasi dengan baik. Masa sih? Mereka enggak ngenalin warganya. Kalau enggak ngenalin, enggak usah jadi Ketua RT, RW," ujar Ahok di Marunda, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2016).
Untuk di Rumah Susun, kata Ahok, Pemerintah Provinsi DKI, khususnya Dinas Perumahan dan Gedung Pemda sudah memiliki data setiap warga yang tinggal di Rusun di wilayah Jakarta.
Di setiap Rusun juga telah dipasangkan CCTV untuk memantau aktivitas warga.
"Jadi kita bisa mengontrol siapa saja yang datang dan dilihat juga dari KTP," imbuhnya.
Sebelumnya, aksi teror di Sarinah terjadi pada Kamis (14/1/2016) siang.
Aksi teror dimulai setelah satu dari dua orang teroris meledakkan bom rakitan yang dibawa dalam tas ransel di Cafe Starbucks sekitar pukul 10.50 WIB.
Enam ledakan terjadi pada aksi teror tersebut. Delapan orang tewas, empat di antaranya teroris.
Selama setengah jam, para teroris selain menggunakan peledak, juga melakukan serangan langsung terhadap polisi menggunakan senjata api.
Saat ini Pihak Kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, kata Ahok, telah mengetahui siapa jaringan yang melakukan aksi teror di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.