Jargon 'Kami Tidak Takut' Ditujukan untuk Dua Sosok Ini
Hanya beberapa saat setelah ledakan bom terjadi di M.H Thamrin, warga Jakarta menunjukkan solidaritas dengan menyebarkan slogan "Kami Tidak Takut."
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Hanya beberapa saat setelah ledakan bom terjadi di Jalan M.H Thamrin, warga Jakarta menunjukkan solidaritas mereka dengan menyebarkan slogan "Kami Tidak Takut" di media sosial.
Beberapa sosok sederhana dibicarakan dan dijadikan contoh nyata dan aplikasi dari slogan "Kami Tidak Takut".
Sama seperti awal kemunculan jargon tersebut, sosok itu pun muncul di media sosial.
Sosok-sosok itu adalah Jamal dan Muhammad Yunus.
Jamal merupakan tukang sate yang keberadaannya tertangkap mata seorang netizen.
Sebuah akun Path menggunakan nama Wimpy menulis kesannya.
"The satay booth just about 100 meter from terrorist attack area just 2 hours ago and this guy still grill his satay and people keep ordering the satay. This is Jakarta!!! You can't terror Jakarta people!!! Fear is not in our dictionary."
Sedangkan, Muhammad Yunus merupakan seorang pengemudi Go-Jek yang tertangkap kamera sedang menolong wanita dari ledakan bom di Jalan MH Thamrin.
Sosoknya juga menjadi viral di media sosial.
Dia digambarkan sebagai pahlawan karena berani menolong gadis yang tidak ia kenal meskipun ada bahaya mengancam.
Santai kipas sate di tengah teror
Jamal menjadi terkena karena terlihat tenang mengipasi sate di balik gerobaknya.
Dia seolah tidak terganggu dengan kepanikan yang ada di sekitarnya.
Padahal ketika itu terdengar beberapa kali suara ledakan dan baku tembak yang terjadi di sekitar gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin.