Empat Perampok Bertopeng Beraksi di Depok, Satroni Kantor Kelurahan Leuwinanggung
Mereka sempat menyekap seorang staf kelurahan yang piket dan berjaga di kantor kelurahan itu, saat beraksi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Empat orang kawanan perampok bertopeng dan bersenjata tajam menyasar kantor Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Depok, Jumat (29/1/2016) dini hari.
Mereka sempat menyekap seorang staf kelurahan yang piket dan berjaga di kantor kelurahan itu, saat beraksi.
Namun, para perampok tidak berhasil membawa lima unit komputer yang sudah berhasil diangkat dari dalam kantor kelurahan.
Sebab, mereka datang hanya dengan mengendarai sepeda motor, sehingga mereka kesulitan membawa lima unit komputer yang sudah diambil dari dalam kantor kelurahan.
Akhirnya, lima unit komputer ditinggalkan oleh mereka begitu saja di luar kantor kelurahan.
Lurah Leuwinanggung, Jarkasih menuturkan kawanan perampok bertopeng itu masuk dari jendela belakang kantor kelurahan. Mereka membuka jendela linggis.
Setelah berhasil masuk, mereka langsung mengalungi celurit ke leher Wito, staf kelurahan yang piket berjaga di dalam kantor.
Saat itu Wito tengah memeriksa keadaan karena curiga dengan suara berisik di bagian belakang kantor.
"Menurut keterangan staf kelurahan saya itu, dua pelaku pegangin dia dengan dikalungi celurit. Sedangkan dua pelaku lainnya ngambil lima komputer dari dalam kantor," kata Jarkasih, Jumat malam.
Ia menjelaskan para pelaku mengenakan penutup wajah saat beraksi.
Usai menggasak lima komputer, perampok meminta staf kelurahan membuka pintu dan pagar depan kelurahan.
Mereka lalu keluar dari sana sambil membawa komputer satu persatu keluar kantor.
"Komputernya diletakkan sama mereka dulu, di kebun di samping kantor," katanya.
Setelah itu mereka membiarkan staf kelurahan Wito sendiri di dalam kantor. Wito pun kabur dan memberitahu warga.
Ia akhirnya kembali bersama 3 orang warga ke kantor kelurahan.
Setelah memeriksa sekitar kantor kelurahan, lima komputer yang diambil pelaku ditemukan di samping kantor sebelah barat.
"Karena perampok cuma pakai motor dan kesulitan bawa komputer yang digasak, akhirnya komputer ditinggalkan pelaku begitu saja. Jadi komputer cuma pindah tempat saja," kata dia.
Menurut Jarkasih, atas kejadian ini pihaknya sudah melaporkan ke Binmas dan Babinsa di kelurahannya.
"Kita akan tingkatkan kewaspadaan karena kejadian ini. Saya juga akan aktifkan lagi siskamling di kelurahan kami, agar kejadian seperti ini tak terjadi lagi," katanya. (Budi Sam Law Malau)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.