Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembangunan Enam Ruas Tol dalam Kota Batal, DKI Ganti dengan Jalan Layang Arteri

Ahok memilih untuk menyewa kontraktornya dan meminta untuk membangun jalan layang.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pembangunan Enam Ruas Tol dalam Kota Batal, DKI Ganti dengan Jalan Layang Arteri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan layang non tol Ciledug-Tendean di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (17/11/2015). Membangun jalan layang non tol menjadi salah satu cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurai kepadatan lalu-lintas di Ibukota. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengganti pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota dengan membangun jalan layang arteri.

"Jalan arteri kita kurang. Jadi Jakarta belum butuh jalan tol. Kami sudah mendapat persetujuan Presiden, tetapi belum dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Kami sudah mengirimkan surat," ujar Basuki yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2016).

Ahok menjelaskan, pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal pembebasan lahannya.

Sementara pemerintah pusat konsentrasi duitnya ke daerah, termasuk Jakarta.

Ahok memilih untuk menyewa kontraktornya dan meminta untuk membangun jalan layang.

"Atau kita suruh saja itu kontraktor bangun. Kalau selesai kita beli," imbuh dia.

Pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota sudah diwacanakan pada 2013.

Berita Rekomendasi

Saat itu, Gubernur DKI Jakarta masih dipimpin oleh Joko Widodo.

Proyek ruas jalan tol Semanan-Pulogebang dibagi dalam empat tahap.

Tahap pertama ialah ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap kedua ialah Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,25 triliun.

Tahap keempat, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota ialah 69,77 kilometer‎.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas