Tiga Anggota KPK yang Ditangkap Polisi Negatif Narkoba
Hasil pemeriksaan urine di RS MMC menunjukan ketiga anggota KPK tersebut negatif mengonsumsi narkoba.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak KPK membawa tiga anggotanya ke Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/2) malam, untuk tes urine setelah dilepaskan pihak kepolisian pasca-diamankan dari kawasan Harco Glodok, Manggu Dua, Jakarta Utara.
Hal itu dilakukan pihak KPK menyusul kabar hasil pemeriksaan urine pihak polisi menunjukan salah seorang dari mereka kondisi terindikasi mengonsumsi narkoba.
Namun, hasil pemeriksaan urine di RS MMC menunjukan ketiga anggota KPK tersebut negatif mengonsumsi narkoba.
"Kemarin ada kesalahpahaman di lapangan. Tapi, setelah KPK melakukan test urine lagi di RS MMC setelah mereka balik ke kantor, mereka bertiga negative. Nanti akan ada keterangan pers di media oleh humas setelah evaluasi internal selesai," kata Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, Rabu (24/2).
Sebelumnya, tiga anggota KPK, yakni Aiptu (Purn) Darman (48), Bagoes Purnomo (35) dan Waldy Gagantika (35), dikabarkan ditangkap Propam PMJ dari sebuha mobil yang digunakan,
Toyota Innova warna abu-abu nopol B 1968 ZF, di kawasan Harco Glodok, Mangga Dua, Jakarta Utara pada Senin (22/2) sekira pukul 14.00 WIB.
Penangkapan itu dilakukan karena pihak polisi curiga dengan gerak-gerik mereka dengan mobil berkaca gelap selama tiga hari di kawasan tersebut. Mereka diamankan ke Mapolresta Jakarta Utara dan sempat dilakukan interogasi dan tes urine.
Pihak polisi juga menemukan sejumlah alat surveillance dari ketiga anggota KPK tersebut, berupa kamera foto, handycam, handy talkie, telepon genggam dan beberapa lembar kertas.
Menurut Laode, ketiga orang yang diamankan tersebut adalah benar anggota KPK. Mereka berada di tempat tersebut adalah dalam rangka melaksanakan tugas resmi dari KPK berupa pencarian informasi dan data.
Namun, saat itu terjadi kesalahpahaman dari anggota polisi yang mengetahui kehadiran mereka. Mereka dicurigai terkait kegiatan terorisme sehingga diamankan.
"Iya mereka tugas resmi. Tapi, dicurigai sebagai teroris oleh polres karena mobil mereka gelap," terang Laode.
Ketiganya telah kembali beraktivitas di kantor KPK pasca-kejadian tersebut. Namun, selain menjalani tes urine, internal KPK juga tengah melakukan evaluasi terhadap ketiganya. (coz)