Astaga! Wanita Ini Pesan Makan-Minum dan Snack Dua Porsi Bayarnya Rp 17 Juta
Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda, seorang wanita hampir saja kehilangan uang belasan juta gara-gara hal ini.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda, seorang wanita hampir saja kehilangan uang belasan juta gara-gara hal ini.
Ketelitian yang membuatnya tak menanggung kerugian gara-gara kesalahan kasir.
Belum diketahui apakah hal ini disengaja atau tidak, namun silakan nilai sendiri kisah yang disampaikan seorang wanita ini melalui jejaring sosial Path.
Seoarang wanita bernama makan bersama anaknya di sebuah kafe wilayah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
Icha kemudian posting bon pembelian dan struk kartu debit BCA.
Icha hanya makan dua porsi makanan dan minuman serta makanan ringan namun dalam struk debit BCA tertulis angka fantastis, Rp 17 juta.
Bila tak teliti mungkin saja hal ini lolos dan wanita ini menanggung kerugian besar.
Berikut postingan Icha yang dikutip persis seperti yang dia tulis:
Ini pengalaman pribadi, dan baru aja kejadian.
Gw udah sering denger sih kalo kadang kasir suka masukin nominal yg ga sesua sama bill, dan kadang customer juga suka ngga ngeh, main masukin pin atau ttd aja.
Nah pas siang ini abis jemput Qianna gw mampir makan di resto ini.
Pas mau bayar, gw kasih atm BCA gw ke pelayan, Tapi karna perlu pin, makanya gw dipanggil ke kasir buat masukin pin, Sambil gw masukin pin, gw diajak ngobrol, ditanya makanannya enak ngga dll.
Nah tapi pas gw cek struk yg keluar dr mesin edc kok 17 jt amat (emoticon kaget)!!! Protes dong yaaaa...
Trs lgsg minta panggilin manager resto-nya dan kata pelayan disana lg sholat(??) akhirnya gw tungguin dan sambil nunggu si manajer, kasirnya ngmg "untung masih di sini bu, kalo udah keluar resto ngga bisa proses pengembaliaan uangnya dan kalaupun bisa pasti butuh waktu lama" (emoticon kaget)
~~~~
Semoga kejadian ini bisa menjadi pengingat agar senantiasa teliti saat melakukan pembayaran.
Jangan sampai mengalami kerugian gara-gara kasus semacam ini. (*)