Wanita Kalijodo Pindah ke Jalan Bongkaran dan Cilincing
"Saya sudah seminggu di sini. Begitu Pemerintah memberikan SP 1 di Kawasan Kalijodo, ya saya langsung pindah,"
Editor: Adi Suhendi
Transaksi pun dilakukan secara langsung, baik harga maupun lokasi eksekusi.
"Kalau harga mah pinter-pinter nawar aja bang, tapi rata-rata sama, Rp 150.000 ke atas. Lokasi eksekusi kebanyakan di hotel bertarif Rp 30.000/jam. Hotelnya bersih, lokasinya juga nggak jauh, tuh di situ," rayu Nur (35) sambil menunjuk jejeran hotel kelas melati di sepanjang Jalan Jatibaru Raya mengarah Stasiun Tanah Abang.
Asal Kalijodo
Menurut Nur, para wanita penghibur di Bongkaran bertambah jumlahnya sejak Kalijodo dibersihkan.
Rata-rata wanita asal Kalijodo masih berusia muda.
Kehadiran wanita yang diketahui berusia lebih muda dari dirinya itu diakui menambah persaingan antar wanita di Lokalisasi Bongkaran.
"Ih, kalau di sana mah orang nggak jelas semua bang, dari Kalijodo, kalo mau maen, mendingan sama cewek di sini aja. Saya juga nggak tahu ceweknya itu kayak apa, nggak kenal bang," ungkapnya sinis.
Menyambangi lokasi kedua, suasana berbeda jelas terasa.
Temaram lampu jalan yang sebelumnya menerangi Lokalisasi Bongkaran Jembatan Tinggi tidak terlihat pada lokasi ini.
Penerangan satu-satunya hanya berasal dari kerlap-kerlip lampu LED berwarna warni yang menyala sesuai dengan tempo musik dangdut koplo yang dimainkan.
Tidak begitu jelas wajah-wajah wanita yang menjajakan diri di sini.
Namun, samar-samar terlihat bila kupu-kupu malam ini masih berusia muda dengan kisaran berusia 20 tahunan.
Selain Bongkaran, jumlah wanita penghibur yang biasa mangkal di Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur juga bertambah.
Meski tidak signifikan, jumlah tersebut bertambah sejak beberapa hari sebelum kawasan Kalijodo, Jakarta Utara dan Jakarta Barat dibongkar.