Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Kacamata, Plastik Filter hingga Foto Rontgen Jadi Alat Jemaah Melihat Gerhana

warga gunakan plastik filter (kaca film), untuk lihat gerhana

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
zoom-in Dari Kacamata, Plastik Filter hingga Foto Rontgen Jadi Alat Jemaah Melihat Gerhana
Tribunnews.com/Amriyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak lama dari salam rakaat terakhir salat Gerhana Matahari (Kusuf), beberapa jemaah yang berada di belakang berhamburan keluar dari ruang salat utama Masjid Istiqlal. Padahal, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar baru akan menyampaikan khutbahnya.

Mereka kebanyakan hanya melihat matahari dengan mata telanjang atau melalui kamera ponsel dan sedikit bereksperimen dengan memantulkan cahaya dari layar ponsel mereka yang mati.

Namun, bagi mereka yang mengerti tentang tata cara melihat gerhana matahari, membawa berbagai macam alat untuk melihat proses terjadinya matahari tertutup oleh bulan tersebut.

Dari mulai kacamata hasil pemberian dari Planetarium Jakarta, membawa plastik filter (kaca film), bahkan hasil rontgen orangtuanya untuk melihat proses gerhana terjadi.

"Saya bawa foto rontgen ibu saya. Ha ha ha. Enggak apa-apa lah yang penting bisa lihat gerhana," ujar Yanto di masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (9/3/2016).

"Ada kelihatan tulang-tulangnya juga. Biar eksotis gitu. Ha ha ha," lanjutnya.

Usahanya tidak sia-sia. Selama melakukan pantauan, hasil foto rontgen tersebut laku dipinjam banyak orang yang ingin melihat titik puncak gerhana di Masjid Istiqlal.

BERITA REKOMENDASI

"Iya. Kelihatan seperti bulan sabit begitu Mataharinya warna merah. Keren," ujar seorang jemaah yang meminjam hasil foto rontgen.

Tidak jarang jemaah mengucapkan decak kagumnya ketika bulan menutupi hampir sebagian besar matahari hingga berbentuk sabit kecil. Meski tidak total seperti yang terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia, jamaah masjid Istiqlal dapat pulang dengan senyum.

"Ya alhamdulillah bisa sekalian salat bisa melihat gerhana meski enggak penuh seperti yang lain," jelas jemaah lainnya yang ditemui saat akan keluar dari Istiqlal.

Titik puncak Gerhana Matahari di Masjid Istiqlal berlangsung sekitar 2 menit lebih dengan 80 persen bagian dari Matahari tertutupi oleh bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas