Pengelola Taman Wisata Ragunan Observasi Hewan saat Gerhana Matahari
Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) melakukan pengamatan tingkah laku satwa di Taman Margasatwa Ragunan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) melakukan pengamatan tingkah laku satwa di Taman Margasatwa Ragunan pada Rabu (9/3). Tingkah laku satwa disinyalir akan mengalami perubahan saat Gerhana Matahari Total (GMT) melintas di DKI Jakarta.
Humas TMR, Wahyudi Bambang, mengatakan fenomena GMT di ibu kota akan membuat satwa di TMR mengalami perubahan perilaku. Namun, GMT melintas di ibu kota hanya 80 persen.
Sejumlah satwa diperkirakan mengalami perubahan tingkah laku secara menonjol itu seperti hewan yang aktif pada malam hari, seperti Ular, Harimau, dan Macan Tutul. Lalu jenis unggas, seperti Ayam Hutan dan Ayam Merak.
“Kemungkinan akan lebih kelihatan itu Ular, Harimau, dan Macan Tutul. Kalau jenis-jenis satwa pada umumnya akan melakukan aktifitas uniknya pula. Seperti apa, lihat saja besok," tutur Wahyudi, Rabu (9/3/2016).
Untuk mengamati perubahan perilaku satwa di TMR itu, pengelola melalukan observasi. Observasi dilakukan bersama tim dokter hewan. Observasi dimaksudkan sebagai edukasi terhadap satwa yang ada di Ragunan tersebut.
Dia menjelaskan, observasi dilakukan untuk semua jenis hewan di TMR. Pihaknya berkeliling di tiap kandang untuk mengetahui reaksi seperti apa. Ini merupakan kegiatan observasi pertama kali.
“Ini untuk mengetahui efek dan perubahan perilaku satwa saat GMT. Dulu tahun 1983 memang ada juga GMT, tapi belum ada pengamatan secara signifikan," tambahnya.
Pengelola TMR menyiapkan tujuh dokter hewan untuk mengantisipasi gangguan satwa di kebun binatang tersebut. Sebab, tak menutup kemungkinan adanya satwa yang kaget adanya GMT itu hingga menyebabkan sakitnya satwa di TMR.