Empat Sopir Truk Sampah DKI Dipecat Akibat Pungut Upah Liar
"Ada gedung yang sampahnya diangkut. Misal seharusnya perbulan Rp 1 juta yang disetor paling 50 persen,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengikuti instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencari oknum yang memungut upah liar.
Isnawa membenarkan ada oknum di Dinas Kebersihan yang mengangkut di gedung milik swasta dan tidak seluruhnya uang disetor.
"Ada gedung yang sampahnya diangkut. Misal seharusnya perbulan Rp 1 juta yang disetor paling 50 persen," ujar Isnawa saat dihubungi pada Selasa (15/3/2016).
Isnawa tengah melakukan pengecekkan operasional di lapangan, terkait sopir truk yang 'bermain'.
Dia melakukan pengecekkan ulang potensi retribusi wilayah.
"Jadi wajib retribusi masih bocor. Uang yang didapat masuk ke kantong pribadi, yang terbukti akan dicopot. Sudah ada empat sopir kita pecat, bisa menyusul lagi nanti," imbuh dia.
Dinas Kebersihan tengah melakukan pembenahan internal.
Pihaknya sudah melangsungkan rapat badat pertimbangan jabatan eselon IV.
"Ada 27 yang dimutasi, rotasi, demosi, dan promosi," kata Isnawa.
Isnawa juga telah menerjunkan kepolisian khusus (Polsus) Dinas Kebersihan beranggotakan 25 orang.
Tugasnya melakukan pemantauan di beberapa resto, rumah sakit, mall, dan rumah duka.
"Ngasih berapa, ke siapa. Kalau jumlah tidak sesuai yang masuk retribusi. Pejabat eselon IV kita grounded. Praktik-prakitk lama sedang kita benahi," tegas Isnawa.
Sebelumnya, Basuki akrab disapa Ahok menyebut masih banyak oknum Dinas Kebersihan yang memungut upah liar.
Pihaknya, tengah mengevaluasi oknum-oknum yang 'bermain' tersebut, sehingga akan distafkan atau bahkan dicopot dari jabatanyna..