Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Diperlukan, Polda Metro Jaya Terjunkan Pasukan Sniper

Apabila diperlukan, pasukan penembak jitu atau sniper akan ditempatkan di objek-objek vital.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jika Diperlukan, Polda Metro Jaya Terjunkan Pasukan Sniper
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Ilustrasi/Penembak jitu dari Polwan Gegana Polda Aceh bersiap saat mengikiuti latihan melawan aksi teror di halaman Gedung Bank Indonesia, Banda Aceh, Selasa (23/2/2016). Latihan gabungan yang diikuti pasukan TNI dan Polri itu dilaksanakan dalam rangka sinergitas dalam penindakan kelompok teroris di Aceh. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 4.900 personil kepolisian diterjunkan mengamankan perayaan Hari Raya Paskah 2016.

Apabila diperlukan, pasukan penembak jitu atau sniper akan ditempatkan di objek-objek vital.

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Moechgiyarto, membuat keputusan menjadikan rangkaian pengamanan selama perayaan hari raya umat kristiani itu sebagai kegiatan rutin kepolisian.

"Ada 4.900 personil, terdiri dari 2.500 dari jajaran satuan wilayah, 2.400 adalah prodam. Iya, kalau perlu sniper ya perlu, kalau tak ya tak," tutur Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Moechgiyarto, Kamis (24/3/2016).

Untuk mewaspadai aksi teror, kata dia, anggota di lapangan akan diback-up dengan anggota yang dilengkapi senjata.

Satuan Brimob atau satuan Sabhara untuk mendukung satuan Lalu Lintas.

"Sabhara contohnya akan dilengkapi senjata lengkap untuk mengawasi teman-temannya lalu lintas. Karena lalu lintas itu tak dibekali senjata api. Itu yang kami lakukan untuk mengantisipasi," kata dia.

Berita Rekomendasi

Jajaran Polda Metro Jaya meningkatkan pengamanan karena ada informasi-informasi yang harus diwaspadai.

Terutama setelah insiden ledakan di Brussels, Belgia pada beberapa waktu lalu.

Pengamanan dilakukan di objek vital, seperti kedutaan besar negara sahabat, bandara, serta tempat ibadah.

Untuk pengamanan tempat ibadah, seperti gereja, pihaknya melakukan sterilisasi.

Itu sudah sesuai standar operasional pengamanan. Jadi jangan sampai, insiden teror Thamrin pada Januari 2016 terulang kembali.

"Jangan sampai pengalaman yang terjadi di Sarinah, tiba-tiba duarrrr (bom meledak)," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas