Sanusi Ditangkap KPK, Padahal Dulu Dia Menuding Jokowi 'Korupsi Waktu' saat Jadi Gubernur
Saat itu Sanusi menilai Jokowi melakukan korupsi waktu dengan mementingkan urusan partai ketimbang jabatannya sebagai Gubernur.
Editor: Yudie Thirzano
Hal itu menurutnya agar Jokowi bisa fokus merencanakan strategi pemenangan Pilpres.
"Politik itu kan persepsi, supaya persepsi dia tetap baik, makanya mundur aja. Supaya Jakarta tidak digantung. Kalau dia fokus di capres supaya tidak ada yang dirugikan ya mundur aja," kata Sanusi.
Cermin untuk Sanusi
Pernyataan Sanusi saat itu menuai reaksi keras Ketua DPD PDIP Provinsi DKI Jakarta Boy Bernardi Sadikin.
"Suruh dia (Sanusi) beli cermin, kalau enggak ada, nanti saya yang beri cermin," ujar Boy Sadikin di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014).
Boy Sadikin justru menuding Sanusi juga melakukan korupsi waktu.
"Dia sendiri rajin enggak ke DPRD? Tolong sebelum ngomong ke orang luar, coba ngaca ke diri sendiri," kata Boy.
Kamis (31/3/2016) malam, Sanusi ditangkap.
DPP Partai Gerindra sudah menyatakan bakal memecat kader yang tersangkut kasus korupsi.
Bahkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Jumat (1/4/2016) mengatakan, Gerindra tidak akan melindungi ataupun membela Sanusi.
Menurut Dasco, meski sebagai kader Gerindra, perbuatan Sanusi harus dipertanggungjawabkan secara pribadi.
Penangkapan oleh KPK
Tiga penyidik KPK dan Sanusi yang mengenakan batik terlihat keluar dari mobil Jaguar hitam berplat nomor B 123 RX miliknya.
Dua tas besar juga ditahan KPK sebagai barang bukti.