Seorang Ayah Terlantarkan Tujuh Anaknya Setelah Nikahi Seorang Janda
Sungguh miris seorang nenek berusia 65 tahun yang tinggal di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, harus mengidupi tujuh cucunya.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sungguh miris seorang nenek berusia 65 tahun yang tinggal di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, harus mengidupi tujuh cucunya.
Ia hidup disebuah gang sempit dengan hidup pas-pasan.
Harusnya diusia senja, sang nenek mendapatkan kasih sayang dari anak-anaknya dan tidak dibebankan untuk mengurus anak yang masih kecil.
Tetapi anaknya BS (48) justru membebani ibunya dengan meninggalkan tujuh anaknya tanpa diberi nafkah sama sekali.
Meskipun ibunya tersebut mempunyai beberapa petak kontrakan, tetapi tidak seluruhnya kamar kontrakan diisi, sehingga kekuatan ekonominya tak mampu untuk menghidupi tujuh cucunya tersebut.
Apalagi cucunya masih ada yang berusia balita dan paling besar berusia 15 tahun serta 21 tahun.
Ayah ketujuh anak tersebut sebelumnya menjadi duda sejak tahun 2013 lalu karena istrinya meninggal dunia.
Kemudian sang ayah memiliki hubungan dengan seorang janda beranak dua.
BS yang bekerja sebagai montir itu kemudian menikahi janda itu pada September 2015 lalu.
Setelah itu dia pergi dari rumah dan meninggalkan ketujuh anaknya.
Dia hanya datang sesekali dan tak menafkahi anak-anaknya.
Kemudian anak tertua BS, yakni NSH (21) memilih mendatangi pengacara, lalu meminta tolong untuk dibantu menangani kasusnya.
Kemudian perlakuan ayahnya tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, tujuh anak didampingi pengacara yang berbaik hati mengurus kasus mereka, melapor ke Polda Metro Jaya karena ditelantarkan sang ayah, BS (48) yang menikah lagi, Sabtu (9/4/2016).
Pengacaranya, Asmond, menolak berkomentar banyak terkait kasus tersebut.
Tapi dari surat laporan bernomor : LP/1690/IV/2016/PMJ/Dit.Reskrimum, diketahui bahwa kini anak-anak itu tinggal bersama nenek mereka dan tak dibiayai ayahnya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)