Ketua Sunda Kelapa Heritage: Tidak Ada Wisata Religi, Ini Masjid Bukan Mal
Ia menyebutkan pemerintah boleh sebut sebagai cagar budaya karena bangunan kuno dan harus dilindungi.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan membangun kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi tempat wisata bahari dan religi di sekitar Masjid Luar Batang, mendapat penolakan keras dari pihak Sunda Kelapa Heritage.
"Saya gak sepakat religi itu dibilang wisata, karena religi itu kan keagamaan, Anda ziarah dan naik haji, itu bukan wisata. Kalau dibilang ini tempat wisata salah kaprah," ujar Ketua Sunda Kelapa Heritage, Mansyur Amin.
Ia menyebutkan pemerintah boleh sebut sebagai cagar budaya karena bangunan kuno dan harus dilindungi.
"Boleh sebut bangunan cagar budaya tapi tidak sekonyong-konyong ini diartikan sebagai situs wisata. Sama halnya dengan Borobudur, sekarang kesakralan hilang padahal itu kan untuk tempat beribadah. Ini Masjid bukan mal," katanya saat ditemui Tribunnews.com pada Rabu (13/4/2016).
Masjid dan kampung adalah satu kesatuan. Hal itu ditegaskan oleh Mansyur dan didukung adanya spanduk di sekitar masjid.
"Masjid tidak ada gunanya kalau tidak ada masyarakat, begitu juga masyarakat juga akan tersesat jika tidak ada masjid. Orang yang berziarah juga sebagai cerminan bahwa kita akan mati dan berharap bisa memberi manfaat bagi orang lain," katanya.