Pengurus Masjid Luar Batang Pastikan Tak Pernah Pakai Dana Pemprov DKI
Sekretaris Pengurus Masjid Luar Batang, Mansyur Amin, menuturkan renovasi yang dilakukan bukanlah dari uang Pemprov DKI.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Luar Batang di Penjaringan Jakarta Utara yang berdekatan dengan pasar ikan telah mengalami renovasi tiga kali sepanjang lebih dari dua abad umurnya.
Sekretaris Pengurus Masjid Luar Batang, Mansyur Amin, menuturkan renovasi yang dilakukan bukanlah dari uang Pemprov DKI.
"Renovasi terakhir pada 1992. Itu jelas semua dirobohin diganti total dengan bangunan modern. Pembangunan masjid ini tidak menggunakan uang Pemda tapi dari uang pribadi, teman dan kerabat kami selama dibangun," tegas Mansyur saat ditemui di sekitar Masjid Luar Batang, Rabu (13/4/2016).
Perihal renovasi tersebut yang mengubah bentuk bangunan aslinya, Mansyur menjelaskan pihaknya sudah menolak rencana tersebut sebelumnya.
"Itu juga yang kami kritisi cukup lama sampai saya sempat dulu bersitegang dengan pak Fauzi Bowo karena saya memprotes bahwa ini sebuah bangunan cagar budaya, peninggalan yang dilindungi Undang-undang dan ada aturan mainnya, kok diubah jadi bangunan modern," tutur Ketua Sunda Kelapa Heritage ini.
Ia mengaku pada saat itu pihaknya tidak bisa berbuat lebih.
"Selain komplain kita ga bisa buat lebih dan lagian ini sudah terjadi," ujarnya.
Ia meluruskan bahwa Fauzi Bowo hanya menambah area perkantoran, aula dan lorong masjid.
"Yang benar-benar berubah drastis saat gubernur Wiyogo Atmodarminto, saat 1992 itu. Pak Fauzi Bowo hanya menyelesaikan apa yang sudah jadi," ujarnya.